Thursday, March 21, 2019

Materi TV Analog dan digital dan ulangan


Pengertian TV Digital dan TV Analog
Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyalgambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Modulasi itu sendiri adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatugelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebutmodem. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Pemicu perkembangan televisi digital ini, didorong oleh beberapa faktor, yaitu faktor perubahan lingkungan eksternal dan perkembangan teknologi. Dibawah ini penjabaran dari faktor-faktor berikut :
  • Perubahan lingkungan eksternal :
  1. Pasar televisi analog yang sudah mulai ditinggalkan, kurang diminati atau jenuh.
  2. Adanya suatu kompetisi atau saingan dengan sistem penyiaran satelit dankabel.
  • Perkembangan teknologi :
  1. Teknologi pemrosesan sinyal digital.
  2. Teknologi transmisi digital.
  3. Teknologisemikonduktor.
  4. Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi.
Sedikit tentang TV Analog, Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltasedan atau frekuensi dari sinyal. Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (National Television System Committee), PAL, dan SECAM.
Perbedaan TV Digital dan TV Analog
Dari pengertian keduanya antara TV Digital dan TV Analog, disisi lain terdapat perbedaan mendasar dikeduanya, yaitu :
  • Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal yang akan ditimbulkan akan melemah dan penerimaan gambar dari stasiun menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, kebalikan dari analog. Siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
  • Pada sistem transmisi pancarannya, kebanyakan TV di Indonesia masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier, Sedangkan pada sistim digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
 Dampak yang timbulkan dari adanya sistem siaran digital di Indonesia
           Pada saat ini jumlah dari populasi pesawat televisi sudah mencapai puluhan juta unit. Dengan adanya hal ini terlihat bahwa penggemar televisi di Indonesia begitu banyak. Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, Semua gambar televisi dibentuk oleh titik tunggal cahaya yang bergerak bolak-balik, depan-belakang atau atas-bawah, secara cepat pada layar televisi yang tak tampak oleh mata, sehingga yang terlihat hanyalah rangkaian gambar. Sinyal televisi bekerja seperti radio AM, terkecuali dalam penghubung pembawa frekuensi tinggi. Pada radio dari suara besar ke lembut sedangkan televisi dari terang ke gelap. Perangkat televisi disinkronisasikan dengan transmiter untuk menghasilkan pola yang tepat dari sebuah piksel yang akan ditempatkan pada layar.
Kemunculan sitem televisi digital di Indonesia harus dipikirkan secara matang pula dampak dan konsekuensinya, karena selama ini masih banyak masyarakat yang menggunakan dan terbiasa dengan penggunaan televisi analog. Adapun ketidaknyamanan yang harus diterima dengan beralih ke TV digital,yaitu :
  • Perlunya pesawat TV baru yang harganya dapay dikatakan cukup mahal. Hal tersebut akan menimbulkan dampak negatif yang besar, karena hampir seluruh komponen pertelevisian di Indonesia masih menggunakan komponen analog, sehingga kemajuan teknologi televisi digital ini dapat mematikan usaha-usaha kecil yang selama ini telah ada.
  • Bagaimana soal akses pada jaringan media serta kondisi sistem akses itu sendiri. Persoalan seperti pengaturan decoder TV digital maupun content media menjadi layak kaji dalam hal ini dan akses pada spektrum frekuensi.
  • Terjadinya migrasi dari era penyiaran analog menuju era penyiaran digital, yang memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak, akan membuka peluang lebih luas bagi para pelaku penyiaran dalam menjalankan fungsinya dan dapat memberikan peluang lebih banyak bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam industri penyiaran ini.
  • Terjadinya migrasi dari era penyiaran analog menuju era penyiaran digital, yang memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak, akan membuka peluang lebih luas bagi para pelaku penyiaran dalam menjalankan fungsinya dan dapat memberikan peluang lebih banyak bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam industri penyiaran ini.
  • Sistem pemrosesan sinyalnya. Pada sistem digital, karena diperlukan tambahan proses misalnya Fast Fourier Transform (FFT), Viterbi decoding dan equalization di penerima, maka TV Digital ini akan sedikit terlambat beberapa detik dibandingkan TV Analog. Ketika TV analog sudah menampilkan gambar baru, maka TV Digital masih beberapa detik menampilkan gambar sebelumnya.
Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
Dampak yang ditimbulkan dari penyiaran TV Digital
  1. Dampak positif, banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan beralih ke penyiaran TV digital antara lain:
  • Kualitas gambar yang lebih halus dan tajam.
  • mengurangi efek dopler jika menerima siaran tv dalam kondisi bergerak.
  • Pengurangan terhadap efek noise.
  • Sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.
  1. Dampak negatif, selain mendapatkan hal-hal yg positif dari pengunaan TV Digital. Disisi lain dampak negatif juga kita dapatkan, yaitu :
  • Regulasi bidang penyiaran yang harus kita diperbaiki untuk penyesuaian.
  • Industri pendukung yang harus segera disiapkan baik perangkat maupun kontennya.
  • Jika kanal TV digital diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV siaran digital terrestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara TV baru untuk berubah menjadi TV digital di kemudian hari akan tertutup karena kanal frekuensinya sudah habis.
  • Standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan.
Pendapat tentang prospek masa depan penyiaran televisi dikaitkan dengan adanya digitalisasi sistem siaran televisi
            Kemajuan perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia merupakan sesuatu hal yang harus kita banggakan. Karena dengan adanya ini, kita dapat mengejar ketertinggalan kita terhadap negara-negara berkembang lainnya. Transisi perpindahan dari TV Analog menjadi TV Digital sangatlah tidak mudah. transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut kotak konverter. Ketika menggunakan pesawat televisi analog, sinyal penyiaran digital akan dirubah oleh kotak konverter menjadi sinyal analog. Dengan demikian pengguna pesawat televisi analog tetap dapat menikmati siaran televisi digital. Pengguna televisi analog tetap dapat menggunakan siaran analog dan secara perlahan-lahan beralih ke teknologi siaran digital tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini.
Proses transisi yang demikian dapat meminimalkan risiko kerugian terutama yang dihadapi oleh operator televisi dan masyarakat. Resiko tersebut antara lain berupa informasi mengenai program siaran dan perangkat tambahan yang harus dipasang tersebut. Sebelum masyarakat mampu mengganti televisi analognya menjadi televisi digital, masyarakat menerima siaran analog dari pemancar televisi yang menyiarkan siaran televisi digital. Reisiko kerugian yang dapat dihadapi oleh operator televisi berasal dari biaya membangun infrastruktur televisi digital terestrial yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan membangun infrastruktur televisi analog.
  • Kelebihan TV Digital
Kelebihan signal digital pada TV Digital dibanding analog terletak pada ketahanannya terhadap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code). Selain itu Keuntungan transmisi digital lainnya adalah less bandwidth karena interference digital channellebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau “dipadatkan” dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak. Keuntungan lainnya adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power). Itulah beberapa hal yang sangat mengutungkan dalam TV digital. Keuntungan tersebut menghasilkan kualitas gambar dan warna yang sangat jauh lebih bagus daripada TV analog. (httpwww.beritaiptek.comzberita-beritaiptek-2006-01-11-Menyongsong-Era-TV-Digital.shtml.htm).
Kualitas Penyiaran Digital
TV Digital memiliki hasil siaran dengan kualitas gambar dan warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan televisi analog. Sistem televisi digital menghasilkan pengiriman gambar yang jernih dan stabil meski alat penerima siaran berada dalam kondisi bergerak dengan kecepatan tinggi. TV Digital memiliki kualitas siaran berakurasi dan resolusi tinggi. Teknologi digital memerlukan kanal siaran dengan laju sangat tinggi mencapai Mbps untuk pengiriman informasi berkualitas tinggi.
Manfaat Penyiaran Digital :
  • TV Digital memungkinkan penyiaran saluran dan layanan yang lebih banyak daripada televisi analog. Penyelenggara siaran dapat menyiarkan program mereka secara digital dan memberi kesempatan terhadap peluang bisnis pertelevisian dengan konten yang lebih kreatif, menarik, dan bervariasi.
  • TV Digital digunakan untuk siaran interaktif. Masyarakat dapat membandingkan keunggulan kualitas siaran digital dengan siaran analog serta dapat berinteraksi dengan TV Digital.
  • Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi tidak bergerak maupun sistem penerimaan televisi bergerak. Kebutuhan daya pancar televisi digital yang lebih kecil menyebabkan siaran dapat diterima dengan baik meski alat penerima siaran bergerak dalam kecepatan tinggi seperti di dalam mobil dan kereta.
  • Teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif dimana TV Digital memiliki layanan komunikasi dua arah layaknya internet.

SOAL ULANGAN




1. Apa yang dimaksud dengan televisi analog!
2. Apa yang dimaksud dengan televisi digital!
3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan TV analog!
4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan TV digital!
5.  Sebutkan perbedaan TV analog dan digital

Marteri dan Ulangan Kd: Remote Control



Walaupun saat ini kebanyakan orang membatasi pengertian remote control pada peralatan-peralatan elektronik rumah saja, namun sebenarnya fungsinya jauh lebih luas. Sesuai namanya remote control adalah alat pengendali jarak jauh yang berfungsi untuk mengendalikan sebuah benda(biasanya memiliki komponen elektronik). Benda yang dikendalikan tersebut kemudian akan memberikan respon sesuai jenis instruksi yang diberikannya. Instruksi diberikan dengan cara menekan tombol yang sesuai pada remote control. Sejarah mencatat bahwa pada masa awal pengembangannya penerapan remote control sempat digunakan oleh pasukan Jerman untuk menggerakan kapal-kapal lautnya dari jarak jauh untuk ditabrakan ke kapal perang pasukan sekutu pada Perang Dunia I. Saat ini remote control digunakan untuk berbagai keperluan dari untuk mengubah temperatur AC hingga mengatur gerak robot.


     Komponen-komponen remote control yang dijelaskan adalah jenis remote control yang sering dijumpai di peralatan-peralatan elektronika rumah, menggunakan gelombang infra merah sebagai pembawa sinyal. Sebuah sistem remote control terdiri dari beberapa bagian :
1. Transmitter(pengirim sinyal) 
Alat ini berfungsi untuk mengirimkan instruksi ke peralatan elektronika. Alat ini adalah sebuah LED(light emitting Diode) sinar infra merah yang berada di pesawat remote control.
2. Panel Remote control. 
Panel ini berisi sejumlah tombol di pesawat remote control. Setiap tombol memiliki fungsi yang berbeda-beda.Bentuk panel ini tergantung dari jenis alat yang dikendalikannya.
3. Papan rangkaian elektronik 
Di dalam setiap pesawat remote control terdapat sebuah papan rangkaian elektronik, dalam bentuk sirkuit terintegrasi(integrated circuit). Fungsi komponen ini adalah membaca tombol yang ditekan pengguna kemudian membangkitkan transmitter untuk mengirimkan sinyal dengan pola sesuai tombol yang ditekan
4. Receiver(penerima sinyal)
Alat ini berada di dalam alat elektronika yang akan menerima instruksi. Untuk jenis sinar infra merah alat yang digunakan adalah fototransistor infra merah. Alat ini berperan dalam mendeteksi pola sinyal infra merah yang dikirimkan remote control.

     Gelombang infra red adalah salah satu nama untuk lebar frekuensi pada spektrum gelombang elektromagnetik. Pada spektrum gelombang electromagnet, panjang gelombang infra red lebih panjang dari cahaya tampak dan lebih pendek dari gelombang radio. Panjang gelombang infra red berada antara 750 nm(nano meter) hingga 1 mm(mili meter). Prinsip cara kerja remote control sendiri sebetulnya cukup sederhana, sinyal sinar infra merah dipancarkan dari pemancar remote control membentuk pola sinyal tertentu. Selanjutnya pola sinyal tersebut akan diterima oleh peralatan elektronik, lalu pola sinyal tersebut akan diterjemahkan menjadi instruksi tertentu.

Cara Kerja Remote Control :
     Cara kerja seperti ini mirip dengan cara kerja sandi morse yang dikirim melalui mesin telegraf. Seorang operator pengirim mengirimkan pesan teks singkat kepada operator penerima yang berada pada jarak tertentu. Namun pesan tersebut dikirimkan dalam bentuk pola kode-kode morse yang melambangkan huruf-hururf dalam pesan yang dikirimkannya. Mesin telegraf menggunakan kode tertentu karena tidak dapat mengirimkan data suara seperti pesawat telepon. Tetapi telegraf dapat mengirimkan arus listrik yang terhubung ke sebuah bel pada bagian penerima, sehingga operator penerima akan menerima suara dari bel dalam pola-pola tertentu yang apabila dirangkai akan dapat diterjemahkan sebagai pesan singkat.
     Remote control menggunakan LED(Light Emitting Diode) infra merah yang berfungsi sebagai pengirim(transmitter) pola sinar infra merah. LED infra merah adalah sejenis lampu kecil yang memiliki dioda yang akan memancarkan cahaya infra merah apabila diberi arus.



ULANGAN HARIAN 



KD: Merencanakan pemancar dan penerima remote control

Soal :

  1. 1. Gambarkan blok diagram pemancar remote  control!
  2. 2.       Jelaskan fuungsi tiap tiap blok diagram pemancar remote control!
  3. 3. . Gambarkan blok diagram penerima remote  control!
  4. .       Jelaskan fuungsi tiap tiap blok diagram penerima remote control!

Monday, March 11, 2019

CATU DAYA AC MATIC



Power supply ac matic adalah sebuah rangkaian yang berfungsi untuk merubah tegangan AC dari jala PLN menjadi DC. Keunggulan dari power supply ini adalah hasil tegangan yang disearahkan menjadi lebih halus bisa diset lebih besar tergantung kebutuhan. Namun kelebihannya jika dibandingkan dengan power supply konvensional yang menggunakan trafo adaptor yaitu bentuknya yang lebih kecil. Sehingga tidak membutuhkan tempat yang besar.
Rangkaian AC matic memiliki komponen utama yaitu dioda penyearah, kapasitor filter, transistor (FET), dioda zener, optocoupler dan komponen pendukung lainnya seperti kapasitor dan resistor.
Cara kerja power supply ini kurang lebih demikian.
Tegangan dari PLN akan disearahkan menjadi dc oleh dioda rectifier (kiprok), kemudian agar lebih halus difilter oleh elco. Selanjutnya tegangan itu akan masuk ke FET atau transistor, disini rangkaian output akan diarahkan ke input sebuah trafo regulator. Peranan FET (transistor) adalah sebagai pengontrol. Selanjutnya jika input trafo telah menerima tegangan, secara normal, maka akan keluar tegangan otput. Dan masing-masing tegangan outoput akan diberi sebuah dioda penyearah dan di filter kembali. Untuk mengontrol agar kinerjanya stabil, maka dipasang sebuah ouptocoupler pada salah satu pin output trafo dan diumpankan ke bagian pengontrol input.

Tuesday, March 5, 2019

Soal Ulangan (KD Blog diagram TV Warna)


Jawablah soal berikut dengan jelas 
  1. Jelaskan fungsi  beberapa  blok  / bagian TV tabung warna! (minimal 5 blok)
  2.   Jelaskan proses pembentukan gambar  pada TV tabung warna!
  3.  Jelaskan perbedaan catudaya Acmatik dan catu  daya  konvensional!
  4.  Jelaskan perbedaan TV LED, LCD, dan tabung pada proses pembentukan gambar!
  5.  Jelaskan fungsi 2 blok/ bagian TV LED!

Jawab:
...................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Blog diagram TV warna

Blok Televisi Berwarna


BLOK TELEVISI BERWARNA
  

1 Fungsi Masing-masing Diagram Blok TV Berwarna 
1.1 Penala
            Seperti pada gambar 2.5, penala terdiri dari penguat frekuwensi tinggi (penguat HF), pencampur dan osilator lokal. Dengan memakai pencampur dan osilator lokal itu gelombang TV dirubah menjadi sinyal frekuensi IF. Untuk dapat diterima banyak kanal TV oleh penerima TV, agar efektif dan ekonomis maka sebanyak mungkin rangkaian pada penala agar dapat menerima kanal-kanal TV. Maka dari itu dengan mempergunakan konverter (pengubah) frekuensi pada penala (tuner), gelombang-gelombang TV dirubah menjadi satu frekuensi yang disebut sinyal IF. Penguat HF (frekuensi tinggi) pada penala memperkuat gelombang TV maka perbandingan S/N (signal/noise) dapat diperbaiki.
1.2  Tingkat Penguat IF Gambar
            Sinyal IF gambar yang diambil dari pencampur (mixer) pada penala kemudian diperkuat sehingga gain serta respon frekuensinya cukup besar untuk penerima TV itu.
            Tingkat penguat IF gambar terdiri dati tiga hingga empat penguat transistor dan mempunyai penguatan (gain) sekitar 1000. Tegangan AGC (Automatic Gain Control/pengatur penguatan otomatis) diberikan pada penguat IF itu, sama halnya seperti yang diberikan pada penguat HF di rangkaian penala, sedemikian sehingga output tegangan pada penguat IF itu selalu konstan walaupun tegangan inpunya berubah-ubah. Karakteristik respon frekuensi total dari penguat IF diperlihatkan pada gambar 2.7, gelombang-gelombang lain yang tidak dibutuhkan dibuang dan gelombang pembawa suara yang mungkin mengganggu gambar karena adanya interferensi pelayangan, besarnya diredam secukupnya. Karena pembawa suara itu dibuang setelah melalui tingkat detektor video maka pembawa suara itu diambil terlebih dulu sebelum detektor video tersebut dan diberikan ke rangkaian detektor suara 5,5 MHz. Juga sinyal input untuk rangkaian AFT (Automatic Fine Tuning/penalaan halus otomatis) diambil dari rangkaian IF. 

1.3  Detektor Video
            Sinyal video komposit dari output penguat IF gambar dideteksi  oleh detektor video.Biasanya digunakan sebuah dioda detektor untuk mendeteksi video itu karena iya mempunyai sifat linieritas yang baik dan juga distorsinya kecil.
            Sinyal video komposit terdiri dari sinyal luminan, sinyal krominan dan sinyal sinkronisasi. Untuk menghasilkan gambar yang bagus tidak diperlukan sinyal suara; bahkan sinyal suara itu agak mengganggu karena adanya interferensi pelayangan. Beberapa penjebak frekuensi (frequency trap) disetel pada frekuensi sinyal suara yang dipasang pada penguat IF dan detektor video agar komponen suara diredam (penjebak frekuensi berfungsi membuang frekuensi yang tidak dikehendaki).

3.4  Penguat video
            Penguat video berfungsi menguatkan sinyal luminan yang berasal dari detektor video agar mempunyai kekuatan yang cukup untuk menggerakkan tabung gambar. Dari rangkaian ini sinyal sinkronisasi dan sinyal krominansi dikeluarkan dan masing-masing diberikan kepada rangkaian pemroses berikutnya.
            Agar dapat dihasilkan gambar berwarna yang baik pada tabung gambar , sinyal luminan dari detektor video diperkuat oleh penguat video kira-kira seratus kali dan ditunda 1 µs oleh rangkaian tunda. Juga ada rangkaian pengatur kontras dan rangkaian ABL (Automatic Brighness Level) untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi terhadap muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya yang berlebihan pada tabung gambar.
3.5  Rangkaian AGC
            Bila kekuatan gelombang TV berubah-ubah dan agar sinyal yang dimasukkan ke detektor video itu konstan maka pada penguat HF dan penguat IF harus dapat diatur secara otomatis dengan rangkaian AGC. Bila kekuatan gelombang yang diterima lemah maka penguatan penguat HF dibuat maksimum dan hanyalah penguatan penguat IF yang diatur oleh rangkaian AGC. Bila kekuatan gelombang TV yang diterima lebih besar dari pada harga tertentu, penguatan HF juga diatur oleh rangkaian AGC itu. Pada umumnya digunakan rangkaian AGC tipe tertunda.
            Ada tiga cara untuk membuat tegangan pengontrol AGC. Pertama adalah tipe AGC harga rata-rata, yang bekerja dengan harga rata-rata dari output detekror video. Kedua adalah tipe AGC harga puncak yang bekerja dengan harga puncak dari pulsa sinkronisasi. Dan ketiga adalah “AGC terkunci (keyed)” yang berkerja dengan harga puncak terkunci selama perioda pulsa pengulasan horizontal.
3.6  Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian defleksi sinkronisasi dapat dibagi dalam empat bagian yaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horisontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
1.        Rangkaian Sinkronisasi
            Dengan rangkaian sinkronisasi, sinyal sinkronisasi dapat dipisahkan dari sinyal video komposit dan kemudian diperkuat. Sinyal sinkronisasi horisontal dipisahkan dari sinyal sinkronisasi vertikal  dengan menggunakan rangkaian pemisah frekuensi. Tiap sinyal sinkronisasi masing-masing diberikan pada rangkaian defleksi horizontal dan vertikal. Rangkaian penghilang noise dipasang untuk mencegah gangguan sinkronisasi oleh noise yang berupa pulsa-pulsa.
2.        Rangkaian Defleksi Vertikal
            Terdiri dari rangkaian pembangkit gelombang gigi gergaji, rangkaian penguat dan rangkaian output. Rangkaian pembangkit gelombang gigi gergaji disinkronisasikan dengan sinyal sinkronisasi vertikal dan membangkitkan gelombang gigi gergaji  50 Hz. Sinyal ini kemudian diperkuat sehinggamendapatkan daya yang cukup agar kumparan defleksi vertikal mampu menyimpangkan berkas elektron pada tabung ke arah  vertikal.
3.        Rangkaian Defleksi Horisontal
            Pada defleksi horizontal dibuat arus listrik yang berbentuk gigi gergaji frekuensi 15625 Hz dialirkan ke kumparan defleksi horisontal agar dapat menyimpangkan berkas elektron tabung kearah horisontal.
            Sinkronisasi horizontal lebih mudah terganggu oleh adanya noise yang berupa pulsa-pulsa daripada sinkronisasi vertikal. Maka disediakan rangkaian AFC (Automatic Frequency Control) untuk membandingkan frekuensi dari sinyal sinkronisasi dengan frekuensi gelombang bentuk gigi gergaji yang dibangkitkan oleh rangkaian defleksi horizontal dan memperbaiki frekuensi yang berselisih. Karena defleksi horizontal itu memerlukan daya yang besarnya seratus kali lebih besar dari pada daya untuk defleksi vertikal maka dengan memakai rangkaian yang direncanakan spesial dengan penguat output yang terdiri dari transistor, dioda dan lain-lainnya dapat dicapai efisiensi tinggi.
4.        Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi
            Pada bagian ini pembangkit tegangan tinggi membangkitkan tegangan tinggi untuk mensuplay tegangan tinggi pada  anoda tabung gambar. Pulsa flyback horisontal dari defleksi horisontal dalam rangkaian ini diperbesar dengan menggunakan transformator flyback. Pulsa yang diperbesar itu kemudian disearahkan dengan menggunakan penyearah pendobel dan dihasilkan output tegangan tinggi searah (DC).
3.7  Rangkaian Pembangkit Kembali Sinyal Warna
Rangkaian pembangkit kembali sinyal warna biasanya terdiri dari rangkaian pemroses sinyal sub pembawa warna, rangkaian sinkronisasi warna, rangkaian demodulasi warna dan rangkaian output sinyal warna.
Rangkaian pemroses sub pembawa warna
            Sinyal sub pembawa warna dipisahkan dari sinyal TV berwarna komposit yang diambil dari penguat no.1 dengan memakai rangkaian pembangkit kembali sinyal warna ini; komponen (B-Y) dari sinyal sub pembawa warna disebut sinyal U dan komponen (R-Y) dari sinyal sub pembawa warna yang disebut sinyal V didapatkan sebagai sinyal output rangkaian itu.
            Sinyal sub pembawa warna dipisahkan dari sinyal TV komposit dengan transformator band-pass (band frekuensi 4,43 ± 0,5 MHz) dan diperkuat dengan penguat band-pass. Sinyal sub pembawa warna yang mengandung sinyal U dan sinyal V; polaritas sinyal V berubah setiapa garis pengulasan horizontal.
2.        Rangkaian sinkronisasi warna
            Di dalam rangkaian sinkronisasi warna, sinyal burs sinkronisasi warna dikeluarkan dari sinyal video komposit TV berwarna yang datang dari penguat band-pass, dan dengan menggunakan sinyal burs sebagai standar (patokan) dapat dihasilakan sub pembawa warna 4,43 MHz yang diperlukan untuk “rangkaian switch pengubah polaritas” dan juga untuk “modulator sinyal warna”. Sinyal burs sinkronisasi warna itu kemudian diberikan pada osilator 4,43 MHz dan detektor fasa ID (identifikasi).
3.        Demodulator sinyal warna
            Dengan menggunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan warna didemodulasikan dari sinyal U dan V. Pada sistem demodulasi ini  ketiga sinyal perbedaan warna didemodulasi langsung dari sinyal-sinyal sub pembawa warna. Artinya dari dua sinyal; perbedaan warna (B-Y) dan (R-Y) mula-mula dihasilkan dengan mendemodulasi masing-masing sinyal dari sinyal sub pembawa warna U dan V, kemudian sinyal (G-Y) dihasilkan dengan mengkombinasikan kedua sinyal perbedaan warna  (sinyal B-Y dan  R-Y). Untuk lebih jelasnya digambarkan sebagai berikut: 
1.        Rangkaian output sinyal warna
            Di dalam rangkaian output sinyal warna, tiga buah sinyal perbedaan warna yang berasal dari demodulator dan sinyal luminan yang berasal dari penguat video dicampur sehingga ketiga sinyal warna primer merah, hijau dan biru dapa dihasilkan. Ke tiga sinyal tersebut diperkuat sehingga mendapatkan amplituda tegangan yang cukup untuk menggerakkan tabung gambar berwarna (sekitar 90 Vp-p). Sistem penggerak ini disebut metoda penggerak warna primer”, karena tabung gambar berwarna digerakkan oleh tiga warna primer, seperti terlihat pada gambar 2.9 (a). Pada metoda penggerak sinyal perbedaan warna seperti terlihat pada gambar 2.9 (b), tabung gambar berwarna digerakkan oleh tiga buah perbedaan sinyal warna dan tiga buah sinyal luminan melalui elektroda-elektroda yang berlainan dan mereka dikombinasikan menjadi R, G dan B dalam tabung gambar berwarna.
3.8  Rangkaian Suara
            Dalam rangkaian suara, ertama-tama dideteksi sinyal pembawa IF suara yang mempunyai frekuensi pembawa 5,5 MHz, sama dengan selisih antara frekuensi gelombang gambar TV berwarna dengan gelombang suara (pembawanya), kemudian diperkuat oelh rangkain suara. Kemudian sinyal suara dideteksi oleh detektor modulator FM (frekuensi Modulasi).
1.        Detektor 5,5 MHz
            Dalam TV berwarna bila pembawa suara 5,5 MHz dicampur dengan sinyal video maka timbul interferensi pelayangan (beat) sebesar 1070 kHz pada gambar yang diterima. Untuk mencegahnya, pembawa suara dihilangkan sebelum detektor video. Pembawa suara diambil dari tingkat di muka detektor video. Dalam hal ini digunakan detektor 5,5 MHz.
2.        Penguat IF suara
            Sinyal IF gambar yang mengandung pembawa suara dideteksi oleh detektor 5,5 MHz menjadi sinyal IF suara dan kemudian oelh penguat IF suara diperkuat dan dibatasi amplitudanya.
3.        Detektor FM
            Karena sinyal suara ditransmisikan dengan pembawa modulasi frekuensi (FM), maka mula-mula harus dirubah dahulu menjadi pembawa yang dimodulasi amplituda kemudian sinyal suaranya dapat dideteksi dengan detektor amplituda. Cara lain yang lebih lazim yaitu dengan rangkaian detektor FM yang disebut rangkaian detektor rasio, dengan rangkaian detektor yang telah diperbaiki slopenya (kemiringannya). Pada waktu ini karena adanya kemajuan IC digunakan rangkaian detektor diferensial puncak.
4.        Rangkaian deempasis
Pada umumnya, dalam transmisi modulasi frekuensi daerah respon frekuensi tinggi sinyal pemodulasi rasio S/N nya rusak (berharga rendah). Untuk mengatasi keadaan tersebut maka pada pemancar digunakan daerah frekuensi tinggi sinyal-suara-pemodulasi dengan modulasi yang lebih kuat. Sebaliknya pada penerima untuk mengoreksi karakteristik modulasi itu harus digunakan rangkaian deempasis.
3.3.9  Rangkaian Penstabil Penerimaan Gelombang TV dan Rangkaian Penyetel Pembantu
            Ada rangkaian pembantu yaitu AGC dan AFT. Sebagai rangkaian-rangkaian penyetel pembantu yaitu antara lain: rangkaian penyetel konvergensi, rangkaian penyetel keseimbnagan putih, rangkaian pengontrol fokus dan rangkaian pengoreksi pinkusen (mengkeret).
 1.        AFT (Automatic Fine Tuning)
            Dengan AFT, frekuensi pembawa gambar dari penguat IF gambar diatur otomatis untuk mendapatkan harga 38,9 MHz seperti ditunjukkan pada gambar 2.10. Tegangan pengatur AFT diambil dari detektor FM yang mendeteksi penyimpangan dari harga 38,9 MHz. Tegangan pengontrol AFT ini difeed-backkan ke osilator lokal pada penala yaitu diberikan pada dioda kapasitansi variabel yang dipergunakan untuk mengatur frekuensi lokal.
1.        Rangkaian Penyetel Konvergensi
            Dengan menggunakan rangkaian penyetel konvergensi tiga berkas elektron dikontrol oleh sinyal-sinyal warna primer agar masing-masing dapat mengenai titik-titik fosfor yang benar (R.G.B) setelah melauli pelat shadow-mask. Ada dua macam penyetel konvergensi yaitu penyetel konvergensi statis untuk daerah tengah tabung gambar dan penyetel konvergensi dinamis untuk daerah pinggir tabung gambar. Konvergensi statis penyetelan dilakukan dilakukan dengan magnit permanen yang disebut magnet penyetel konvergensi statis. Pada konvergensi dinamis penyetelan dilakukan dengan rangkaian penyetel konvergensi dinamis yang dijalankan oleh arus listrik yang berbentuk parabola dan gigi gergaji yang dihasilkan dari rangkaian defleksi vertikal dan horizontal.
2.        Rangkaian Penyetel Keseimbangan Putih
            Pada penerima TV berwarna terdapat tiga berkas elektron yang mewakili tiga warna primer, merah, hijau dan biru yang diemisikan oleh tiga buah penembak-elektron dan mengenai titik-titik fosfor pada tabung gambar berwarna. Kuantitas ketiga berkas elektron itu harus diatur secara benar. Dengan mempergunakan rangkaian penyetel keseimbangan putih, gambar diatur sehingga mendapat gambar hitam putih yang benar bila penerima TV menangkap siaran pemancar hitam putih. Keseimbangan putih pada tabung gambar berwarna disetel oleh rangkaian penyetel keseimbangan putih. Yaitu penyetelan pada sinyal penggerak dan juga pada tegangan layar.
3.        Rangkaian Penyetel Tegangan Fokus
            Dengan memberikan tegangan pemfokus pada elektroda-pemfokusan pada tabung gambar berwarna maka terjadi lensa elektrostatis pada elektroda-pemfokusan dan elektroda anoda sehingga berkas elektron yang diemisikan dari penembak elektron difokuskan sehingga membentuk gambar yang baik dan tajam pada tabung gambar berwarna.
            Ada dua macam penembak elektron yang menggunakan tegangan pemfokusan, yaitu tipe unipotensial dan bipotensial. Tipe unipotensial biasanya digunakan pada penerima TV berwarna ukuran kecil.
 4.        Rangkaaian Pengkoreksi Pinkusen (bentuk seperti bantal jarum)
            Karena layar fosfor tabung gambar berwarna hampir datar dan hampir tidak berbentuk permukaan bola sedang titik tengah bola berimpit dengan pusat defleksi berkas elektron. Jarak dari pusat defleksi (di mana berkas didefleksikan) ke layar fosfor pada bagian pinggir layar lebih jauh daripada pada bagian tengah layar fosfor itu, oleh karena itu berkas elektron pada sudut layar seharusnya lebih banyak didefleksikannya maka dihasilkan distorsi pinkusen pada raster.
            Dengan mengatur besarnya arus defleksi pada defleksi berkas elektron, distorsi raster pinkusen dapat dikoreksi. Rangkaiannya disebut rangkaian pengkoreksi distorsi raster pinkusen, yang terdiri dari rangkaian pengkoreksi distorsi pinkusen horizontal.
3.10  Catu Daya
            Catu daya DC  pada penerima TV berwarna dihasilakn dari penyearahan tegangan AC jala-jala dan juga dari penyearahan pulsa flayback defleksi horizontal. Gambar 2.11 menunjukkan diagram blok sistem catu daya tersebut.