Dasar-dasar Perancangan Mixer

17FEB
Gambar audio mixer
Pernahkan kamu melihat peralatan soud sistem ketika ada acara hajatan atau konser musik? Di situ ada banyak peralatan elektronika. Salah satu peralatan yang ada di soud sistem adalah audio mixer.
MATERI
PENGERTIAN AUDIO MIXER
Audio mixer adalah suatu peralatan yang
berfungsi sebagai pencampur dan pengatur
keseimbangan level sinyal suara dari tiap masukan
peralatan suara agar harmonisasi dari suara yang
dihasilkan dapat tercapai.Ketidakefisien yang sering
terjadi ketika masing-masing amplifier digunakan
untuk menguatkan setiap bagian sumber suara, baik
dari suara vokal penyanyi maupun peralatan musik
yang dimainkan pada suatu konser musik membuat
tidak tercapainya harmonisasi musik. Bukan hanya itu
saja, hal lain yang ditimbulkan adalah meningkatnya
tingkat kerumitan bagi para sound engineer dan
soundman dalam mengatur peralatan sound dan
mengatur harmonisasi bunyi dari peralatan musik yang
dimainkan.Berdasarkan masalah tersebut, penulis
memanfaatkan prinsip kerja Operational Amplifier
Tujuan utama mixer adalah menyampur dua buah sinyal atau lebih. Rangkaian utama dari mixer adalah penguat inverting (phase input dan output berbeda 180 derajat) yang rangkaiannya di bawah ini.sebagai penguat, pembanding dan penjumlah untuk
merancang dan membuat peralatan audio mixer yang
dilengkapi dengan alat ukur desibel (dB) peak meter.
Alat ukur desibel (dB) peak meter yang ditempatkan
pada tiap keluaran channel pada audio mixer bertujuan
untuk mengukur level sinyal suara yang dihasilkan
sehingga kita dapat segera mengatasi masalah kliping
sinyal agar suara yang dihasilkan berkualitas.Dengan
adanya alat audio mixer ini, maka pemakaian
perangkat audio pada suatu pertunjukan konser musik
dapat diminimalisasikan dan dengan adanya peak meter
pada tiap channel, maka level penguatan yang
dihasilkan dapat diukur sehingga apabila terjadi
kliping maka kita dapat segera mengatasinya agar
suara yang dihasilkan berkualitas.
Audio mixer dapat dibangun dengan menggunakan op amp.
Berikut adalah penjelasan audio mixer dengan menggunakan op amp
Penguatan tegangannya (gain) = – (R2/R1).
Hal ini karena arus yang mengalir ke input – (minus) op-amp baik dari R1 dan R2 selalu sama.
Tegangan input = I x R1
tegangan output = – I x R2.
Gain = Tegangan output / tegangan input.
Jadi seolah-olah input – (minus) op-amp seperti ground sinyal.
Jika ada dua sinyal maka rangkaiannya seperti ini.
Karena arus pada input – op-amp selalu sama maka arus R3 = – (arus R1 + arus R2).
Tegangan outputnya = – (tegangan input1 / R1 + tegangan input2 / R2) x R3.
Rangkaian ini menjumlahkan kedua tegangan input tersebut.
Jika R1, R2, dan R3 nilainya sama, maka tegangan output = – (tegangan input1 + tegangan input2).
Pada tahun 70an, mixer yang populer seperti ini.
Rangkaian di atas memiliki crosstalk yang tinggi. Walaupun saklarnya OFF, namun selalu ada sinyal yang bocor. Perbaikannya seperti ini.
Namun rangkaian di atas memiliki noise yang tinggi, karena input – op-amp terhubung ke ground melalui resistor dari input yang dimatikan (saklar pada posisi OFF).
Kemudian pada tahun 1979, Douglas Self membuat perbaikan dari sistem mixer yang ada saat itu. Rangkaiannya seperti ini.
Posisi saklar saat OFF diganti, sehingga tidak ada resistor pada input – op-amp yang terhubung ke ground. Jadi ada perbaikan noise dan crosstalk.
Makin banyak sinyal yang dicampur, jalur input – op-amp jadi tambah panjang sehingga noise bisa menginterferensi jalur tersebut baik secara kopling kapasitif maupun induktif. Sehingga dibuat mixer yang memakai sinyal balance. Contohnya seperti ini.
A1 adalah buffer dengan gain 1 dan A2 adalah buffer dengan gain -1.
Macam-macam teknik pencampuran (mixing) masih banyak lagi yang tujuannya untuk mendapatkan crosstalk dan noise sekecil mungkin.
Contoh Praktis
Rangkaian di atas contoh praktis yang sederhana dari pencampur beberapa sinyal input. Op-amp U2 gunanya untuk mengembalikan fasa sinyal input seperti aslinya dan juga mampu dibebani kabel panjang jika outputnya dihubungkan ke peralatan lainnya. R8 akan melindungi op-amp (pembatas arus) dari beban yang bersifat kapasitif (misalnya kabel), namun output impedansi tetap mendekati nol karena R8 di dalam umpan balik. Op-amp yang dipakai bisa NE5532 (double) atau yang lebih baik.
SOAL :
1. Jelaskan pengertian audio mixer dan fungsinya!
2. Sebutkan pemanfaatan audio mixer dalam sound sistem!
3. Hitung penguatan rangkaian di bawah ini jika R1 = 100 ohm dan R2 = 47000 ohm
4. Hitung tegangan output rangkain di bawah ini Jika V1 = 100mV ; V2 = 200 mV dan R1=R2= 1Kohm
TUGAS TERSTRUKTUR
Carilah gambar rangkaian oudio mixer , gambar di kertas A4. Dikumpulkan ke guru mapel PISAV
No comments:
Post a Comment