MODULASI
A.Definisi
Sebuah sistem komunikasi merupakan suatu sistem dimana informasi disampaikan dari satu tempat ke tempat lain. Contoh dari komunikasi adalah ketika ada dua orang sedang diskusi di kebun kemudian mereka berdua bercakap-cakap mendiskusikan sesuatu. Secara otomatis keduanya telah melakukan komunikasi. Selain contoh tersebut di atas, bentuk komunikasi juga terjadi ketika seorang berbicara melalui telephone juga dapat dikategorikan komunikasi.
Sebuah sistem komunikasi merupakan suatu sistem dimana informasi disampaikan dari satu tempat ke tempat lain. Contoh dari komunikasi adalah ketika ada dua orang sedang diskusi di kebun kemudian mereka berdua bercakap-cakap mendiskusikan sesuatu. Secara otomatis keduanya telah melakukan komunikasi. Selain contoh tersebut di atas, bentuk komunikasi juga terjadi ketika seorang berbicara melalui telephone juga dapat dikategorikan komunikasi.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan komunikasi. Beberapa contoh tersebut di atas dapat dikatakan
komunikasi jika minimal ada dua titik yang melakukan komunikasi yaitu titik
pengirim dan penerima.
Pada sistem komunikasi, terdapat 3 bagian yaitu :
- Pemancar, merupakan bagian dari sistem
komunikasi . Hal ini meliputi dua materi :sumber informasi dan
noise.
- Saluran adalah
suatu media dimana informasi berjalan antara pemancar dan penerima. Satu
contoh dari sebuah saluran adalah kawat tembaga, serat optik, dan
atmosfir.
- Penerima,
merupakan bagian sistem komunikasi yang mendapatkan semua informasi dan
noise dari pemancar pada saluran.
Saluran merupakan bagian yang sangat penting dalam
telekomunikasi. Saluran ini bisa berupa media saluran guided atau
unguided. Pada saluran ini, sinyal informasi dikirimkan dari pengirim menuju
penerima. Sebelum dikirimkan sinyal informasi harus dimodulasi (ditumpangkan)
dahulu, sehingga sinyal informasi menjadi sinyal yang termodulasi.
Modulasi merupakan
suatu proses dimana informasi, baik berupa sinyal audio, video ataupun data
ditumpangkan pada sinyal pembawa/carrier (berfrekuensi tinggi) sebelum dikirimkan.
MODULASI ANALOG
Modulasi
analog adalah modulasi dimana sinyal masukannya (sinyal informasinya) adalah
sinyal analog. Modulasi analog adalah komunikasi yang mentransmisikan
sinyal-sinyal analog yaitu time signal yang berada pada nilai kontinu pada
interval waktu yang terdefinisikan. Dalam modulasi analog, proses modulasi
merupakan respon atas informasi sinyal analog. Ada beberapa macam yaitu AM, FM,
PM, QAM, SM, SSB.
MODULASI AMPLITUDO ATAU AMPLITUDE
MODULATION (AM)
Modulasi ini merupakan modulasi yang paling sederhana,
dimana frekuensi pembawa atau carrier diubah amplitudonya sesuai dengan amplitudo
sinyal informasi yang akan dikirimkan.
Dengan kata lain AM adalah modulasi yang mana
amplitudo dari sinyal pembawa (carrier) berubah sesuai dengan amplitudo sinyal
informasi.
Modulasi ini disebut juga linear modulation, artinya bahwa pergeseran
frekuensinya bersifat linier mengikuti signal informasi yang akan
ditransmisikan. Amplitudo modulasi ini biasanya digunakan pada stasiun pemancar
radio MW/SW dan merupakan jenis modulasi yang paling tua.
Amplitudo modulasi
sekarang ini sudah sangat luas digunakan untuk pemakaian suara analog yang
memerlukan penerima yang sangat sederhana seperti pemancar radio komersial atau
dipancarkan melalui propagasi ionosfir yang memerlukan bandwith yang kecil.
Amplitudo
modulasi terdiri dari tiga persamaan yang menunjukan gelombang pembawa tidak
termodulasi, frekuensi Lower side band (fc-fm) dan Upper side band (fc+fm).
Karena antara lower side band dan upper side band bentuknya sama, sehingga
sinyal AM membutuhkan bandwith ganda. Karena membutuhkan bandwidth ganda, maka
sinyal AM digolongkan sebagai Dual Side Band (DSB).
Gambar
sinyal pembawa, sinyal informasi, dan sinyal hasil modulasi pada sistem
modulasi AM ditunjukkan berikut ini:
Keterangan :
Carrier : sinyal pembawa
Modulating
wave : sinyal informasi (sinyal pemodulasi)
Modulated
Result : sinyal termodulasi (hasil
modulasi)
Sesudah sinyal dimodulasi, maka ada dua bentuk gelombang sinyal baseband
pada gelombang AM yang disebut dengan band sisi atas dan sisi
bawah (upper and
lower sideband). Sebagian besar daya dari sinyal modulasi berada pada gelombang pembawanya, sedangkan sinyal informasi hanya berada pada sidebandnya. Hal inilah yang menyebabkan gelombang AM sangat tidak efisien.
lower sideband). Sebagian besar daya dari sinyal modulasi berada pada gelombang pembawanya, sedangkan sinyal informasi hanya berada pada sidebandnya. Hal inilah yang menyebabkan gelombang AM sangat tidak efisien.
Bentuk gelombang AM disebut juga modulasi DSBSC (Double Side Band
Suppressed Carrier) atau DSB. Karena antara sisi atas dan bawah berisi
gelombang informasi yang sama maka salah satu sisinya dapat ditindas dengan
tujuan mereduksi(mengurangi) bandwith. Proses ini sering
dikenal dengan SSBSC (Single Side Band Suppressed Carrier) atau SSB.
Dengan
SSB, maka sinyal modulasi hanya membutuhkan separuh/setengah dari bandwith,
sehingga daya akan lebih hemat. Modulasi amplitudo (AM) banyak digunakan pada
komunikasi mobile (bergerak) walky talky, radio siaran AM maupun komunikasi HF(High
Frequency). Alasan utama mengapa modulasi amplitudo masih digunakan karena
bentuk gelombang AM mempunyai kelebihan sederhana pada bagian pembangkitnya dan
pada penerimanya.
MODULASI FREKUENSI ATAU FREQUENCY MODULATION (FM)
Modulasi frekuensi atau Frequency Modulation (FM)
adalah modulasi yang mana frekuensi dari sinyal/gelombang pembawa (carrier
wave) diubah-ubah menurut besarnya amplitudo dari sinyal informasi.
Karena noise pada umumnya terjadi dalam bentuk
perubahan amplitudo, FM lebih tahan terhadap noise dibandingkan dengan AM.
Bandwith sinyal FM lebih besar dibandingkan sinyal AM.
Modulasi FM merupakan modulasi analog yang sangat banyak digunakan, hal ini
dikarenakan noise yang rendah, tahan terhadap perubahan amplitudo yang
berubah-ubah sebagai akibat
fading. Penggunaan modulasi FM misalnya pada sistem penerima dan pemancar siaran radio FM, komunikasi HT (Handy Talky), pengiriman siaran televisi, dan lain-lain.
fading. Penggunaan modulasi FM misalnya pada sistem penerima dan pemancar siaran radio FM, komunikasi HT (Handy Talky), pengiriman siaran televisi, dan lain-lain.
Proses modulasi FM antara sinyal informasi dengan sinyal pembawa dapat
digambarkan seperti pada gambar di bawah ini :


Keterangan
:
Carrier :
sinyal pembawa
Modulating wave :
sinyal informasi (sinyal pemodulasi)
Modulated Result :
sinyal termodulasi (hasil modulasi)
MODULASI FASA ATAU PHASE MODULATION (PM)
PM atau modulasi fasa adalah suatu modulasi dimana fasa sinyal carrier
berubah sesuai kelakuan dari amplitudo sinyal input.
Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut (phase) dari sinyal analog untuk
membedakan kedua keadaan sinyal digital. Pada modulasi jenis ini, amplitudo dan
frekuensi dari sinyal analog adalah tetap, yang berubah adalah phase sinyal
analognya.
Phase Modulation merupakan bentuk modulasi yang merepresentasikan informasi
sebagai variasi fase dari sinyal pembawa. Hampir mirip dengan FM, frekuensi
pembawa juga bervariasi karena variasi fase dan tidak merubah amplitudo
pembawa. PM jarang digunakan karena memerlukan perangkat keras penerima yang
lebih kompleks. Keuntungan PM adalah potensi gangguan dan daya yang dibutuhkan
lebih kecil.
Phase Modulastion (PM) adalah suatu bentuk modulasi yang mewakili informasi
sebagai variasi dalam fase seketika dari gelombang pembawa. Tidak seperti rekannya
yang lebih popular yaitu Frequency Modulation (FM), PM tidak terlalu banyak
digunakan untuk transmisi radio. Hal ini karena cenderung memerlukan perangkat
keras penerima lebih kompleks dan dapat terjadi masalah ambiguitas dalam menentukan
sesuatu, misalnya, sinyal telah berubah tahap demi tahap +180 ° atau -180 °.
Modulasi PM jarang digunakan, namun dalam synthesizer musik digital seperti
Yamaha DX7 , meskipun instrumen ini biasanya disebut sebagai "FM"
synthesizer (kedua jenis modulasi terdengar sangat mirip, tetapi PM biasanya
lebih mudah untuk diterapkan di daerah ini).




MODULASI AM

DERAJAT MODULASI AM
Derajat Modulasi adalah perbandingan antara amplitudo sinyal informasi
dengan amplitudo sinyal pembawa (belum termodulasi).

M = derajat modulasi
Ui = amplitudo tegangan sinyal informasi
UT = amplitudo tegangan pembawa
Up-p = amplitudo puncak-puncak tegangan pembawa
Derajat modulasi dinyatakan dalam prosen ( % ) dan
harus selalu lebih kecil dari 100%. Pada pemancar radio ditetapkan
tegangan sinyal ( kuat suara ) terbesar 80% pada tegangan sinyal menengah
kira-kira 30%. Pada radio dengan modulasi amplitudo (AM), kuat suara ditentukan melalui DERAJAT MODULASI.
PEMBANGKITAN SINYAL
AM

Pada penumpangan getaran frekuensi tinggi dengan
getaran frekuensi rendah, frekuensi dari getaran frekuensi tinggi
TIDAK BERUBAH. Getaran frekuensi tinggi bergoyang didalam getaran
frekuensi rendah sekitar keadaan diamnya.
Modulasi dengan Sebuah Dioda
Getaran frekuensi tinggi dan rendah bersama-sama
dilewatkan pada elemen saklar (dioda) yang mempunyai kurva bengkok.
Amplitudo tegangan frekuensi tinggi dan rendah diubah melalui dioda.
Dengan begitu tegangan frekuensi tinggi dimodulasi.

Resonator paralel ditala pada 10 kHz, sehingga
hanya getaran berfrekuensi 10 kHz saja yang dapat terukur sebagai
U2.U2 mempunyai
amplitudo berubah-ubah. Resonator paralel mensimetriskan
amplitudo getaran frekuensi tinggi ( Lihat modulasi dengan dioda ).
Demodulasi AM
Maksud demodulasi AM adalah proses memperoleh kembali sinyal INFORMASI dari sinyal AM. Untuk sinyal AM
dapat dengan mudah dilakukan dengan sebuah dioda dan beberapa komponen
sebagai berikut:

Gambar 3.6. Demodulasi AM
![]() |
Bentuk tegangan setelah melalui dioda (tanpa CL)
|
![]() |
Bentuk tegangan setelah melalui dioda dengan kapasitor CL
|
![]() |
Besarnya CL harus dipilih sesuai sehingga masih terdapat frekuensi rendah dan menekan frekuensi tinggi.
Konstanta waktu RL dan CL ;
![]() |
![]() |
R1 dan C1 menyaring lebih lanjut. Disini masih terdapat bagian tegangan arus searah, kapasitor
Ck menahan arus searah dan melalukan sinyal AC yang merupakan sinyal informasi.
|
Pemilihan besarnya CL
Jika ditetapkan RL = 10 k
Untuk fHf = 455 kHz mempunyai

Untuk fAF = 4,5 kHz mempunyai

dipilih 100 ms (sekitar tengah-tengah antara 2,2 ms dan 222 ms)
maka

MODULASI FM

Hubungan antara frekuensi informasi dan pembawa
pada FM.
![]() |
Kuat suara = 0.
Frekuensi pembawa dipancarkan
6 getaran tiap satuan waktu t*.
|
![]() |
Kuat suara = 1.
Frekuensi fi 1
Frekuensi sisi dipancarkan
f1 = 8 getaran/ t*
f2 = 4 getaran/ t*
Terdapat empat perubahan
|
![]() |
Kuat suara = 2
Frekuensi fi = 1
Frekuensi sisi dipancarkan
f1 = 10 getaran/ t*
f2 = 2 getaran/ t*
Terdapat empat perubahan
|
![]() |
Kuat suara = 1
Frekuensi fi 2 = 2 . fi 1
Frekuensi sisi dipancarkan
f 1 = 4 getaran tiap t*/2 = 8
get/t*
f 2 = 2 getaran tiap t*/2 = 4
get/t*
Terdapat delapan perubahan
|
Frekuensi sinyal informasi berpengaruh pada
keseringan PERGANTIAN antara maksimal dan minimal frekuensi pembawa. Kuat suara
informasi berpengaruh pada PENYIMPANGAN frekuensi pembawa dari harga
terbesar dan terkecil.
Penyimpangan
frekuensi
Kuat suara berpengaruh pada penyimpangan frekuensi.
Penyimpangan frekuensi (frekuensi deviation) ± Af dapat dijelaskan dengan bantuan gambar dibawah.

Frekuensi pembawa fp jika dimodulasi akan timbul
band-band sisi.
Semakin besar kuat suara dari sinyal yang
dipindahkan maka penyimpangan frekuensi akan SEMAKIN BESAR. Penyimpangan
frekuensi dari fT ke fmaks dan fT ke fmin disebut sebagai penyimpangan
frekuensi ± Df. +f adalah penyimpangan fT ke fmaks dan -f
adalah penyimpangan fT ke fmin.
Penyimpangan frekuensi untuk radio FM dan televisi telah ditetapkan :
Radio ± Df = 75 kHz
TV ± Df = 50 kHz
Intensitas sinyal FM ditandai dengan indek modulasi
“m” yang besarnya:

LEBAR BAND
Untuk pengiriman tanpa cacat diperlukan lebar band
tertentu. Dan untuk tidak membuat lebar band yang diperlukan terlalu
besar, maka band frekuensi yang dipancarkan dalam pemancar dibatasi.
Rumus pendekatan lebar band B:

Untuk radio FM dengan Df = 75 kHz dan frekuensi informasi maksimum f1 = 15kHz dan n = 1. Maka B =
180 kHz untuk FM stereo masih diperlukan lebar band yang lebih besar lagi.
Dinamik dari FM lebih besar dibanding pada AM,
karena pembawa demodulasi maksimum sampai 75%, sedang pada FM
dibatasi oleh penyimpangan frekuensi dari 25 kHz sampai 75 kHz.
Sehingga pada FM dapat dicapai dinamik sebesar 3000 (70 dB).
Karena informasi dikandung dalam perubahan
frekuensi, maka amplitude getaran dapat DIBATASI melalui itu gangguan
amplitude dapat dikesampingkan.

PEMBANGKITAN SINYAL
FM
Jika rangkaian resonansi suatu osilator,
kapasitornya berubah-ubah, misalnya oleh mikropon kondensor maupun dioda
kapasitor, maka frekuensi osilator pun berubah-ubah seirama perubahan
kapasitansinya.

Saat Ui = nol, maka Udioda = UA sehingga osilator membangkitkan getaran dengan FREKUENSI TERTENTU.
Jika Ui = positip, maka UD = BESAR, CD = KECIL dan osilator frekuensinya
NAIK.
Jika Ui = negatip, maka UD =
KECIL, CD = BESAR dan osilator frekuensinya TURUN.
STEREO MULTIPLEXER FM
Prinsip pengiriman stereo

Gambar menunjukkan prinsip pengiriman stereo dengan
jalan terpisah.
Untuk penghematan maka dikembangkan suatu modulasi
dimana informasi kiri
dan kanan dipancarkan melalui pemancar dengan
sebuah jalur frekuensi

Karena tidak semua pesawat penerima FM semuanya
stereo maka
pemancar harus mengirimkan SINYAL MONO UL + UR
(kompatibelitas). Untuk
keperluan stereo dikirimkan sinyal TAMBAHAN STEREO
UL - UR untuk
memperoleh kembali sinyal informasi kiri dan kanan.
Spektrum frekuensi sinyal multipleks stereo

Gambar 3.14. Spektrum frekuensi
MPX
UL + UR= Sinyal utama, sinyal
mono, sinyal kompatibel dengan lebar band 30 Hz - 15 kHz dan
amplitudonya 45% dari keseluruhan.
UL - UR= Sinyal perbedaan antara
sinyal UL dan UR yang membentuk band sisi dari modulasi amplitudo dengan
pembawa bantu yang ditekan fT = 38 kHz. Lebar band 30 kHz - 15 kHz.
SINYAL MODULASI AMPLITUDO 38 kHz
= sinyal tambahan stereo dengan lebar band 23 kHz - 53 kHz. SINYAL 38 kHz =
Pembawa bantu yang amplitudonya ditekan hingga kurang dari 1% dari
keseluruhan f, untuk menghindari modulasi lebih.
SINYAL 19 kHz = Sinyal pemandu
dengan amplitudo sebesar 10% dari seluruh f untuk sinkronisasi
dekoder stereo dalam pesawat penerima.
Keseluruhan sinyal disebut SINYAL MULTIPLEKS
STEREO, untuk memodulasi sinyal dalam band frekuensi VHF BAND II antara 87,5
MHz -104 MHz dengan cara modulasi frekuensi FM. Misalnya pada kanal 50
dengan frekuensi 102,00 MHz . Jika f = ± 75 kHz (untuk kuat suara) maka
lebar band untuk stereo adalah B » ± 75 kHz + 53 kHz = ± 120 kHz = 256 kHz.
Pembangkitan sinyal multipleks stereo

Matrik pengubah UL, UR menjadi UL-UR dan UL+UR :



Misalkan :
Sinyal kanan mempunyai frekuensi dua kali frekuensi
sinyal kiri.
Sinyal tebal pada gambar atas adalah hasil
jumlahnya.

Sinyal kanan bergeser pasa 180° dari semula, sehingga antara sinyal kiri dan kanan merupakan pengurangan.
Modulasi amplitudo dengan pembawa yang ditekan
Untuk modulasi dengan pembawa yang ditekan dapat digunakan modulator push-pull seperti modulator ring.

Cara kerja modulator dengan pembawa ditekan :

Dioda D1 dan D2 hidup saat tegangan UT POSITIP,
maka tegangan Ui dilalukan ke keluaran.
Saat tegangangan UT negatip D3 dan d4 hidup, maka tegangan Ui dilalukan ke keluaran dengan polaritas yang terbalik.
Setiap UT berbalik polaritas maka tegangan
keluaraanya pun akan BERBALIK. Ditengah-tengah terdapat lompatan pasa, karena getaran negatip
belum berpindah ke positip tetapi diikuti bagian negatip lagi.
Hal ini terjadi saat sinyal HF dan LF BERSAMA-SAMA MELEWATI GARIS NOL.
Terjadinya sinyal multipleks stereo
Sinyal multipleks stereo terdiri dari :SINYAL MONO (UL + UR), SINYAL TAMBAHAN STEREO (UM), DAN SINYAL PEMANDU ( 19 kHz).
No comments:
Post a Comment