MODULASI DIGITAL
Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal
digital (bit stream) ke dalam sinyal pembawa. Modulasi
digital sebenarnya adalah proses mengubah-ubah
karakteristik dan sifat gelombang sinyal pembawa sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (sinyal
pembawa modulasi) memiliki ciri-ciri dari bit-bit
(0 atau 1), Berarti dengan mengamati sinyal pembawanya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai
clock (timing, sinkronisasi). Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan
dapat dikirim ke penerima dengan
baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau non fisik
(gelombang-gelombang radio).
Ada 3 sistem modulasi digital yaitu :
1. Amplitudo
Shift Keying (ASK),
2. Frekuensi
Shift Keying (FSK),
3.
Phase Shift Keying (PSK).
Kelebihan modulasi digital dibandingkan modulasi analog
adalah :
1.
Teknologi
digital mempunyai suatu sinyal dalam bentuk digital yang mampu mengirimkan data yang berbentuk kode
binari (0 dan 1).
2.
Sinyal
digital juga mampu mengirimkan data lebih cepat dan tentunya dengan kapasitas yang lebih besar
dibandingkan sinyal analog.
3. Memiliki tingkat kesalahan yang kecil,
dibanding sinyal analog
4.
Data
akan utuh dan akan lebih terjamin pada saat dikirimkan atau ditransmisikan
dibandingkan modulasi analog.
5.
Lebih
stabil dan tidak terpengaruh dengan pengaruh cuaca.
Kelemahan modulasi digital ini adalah sebagai berikut:
1.
Modulasi
digital termasuk yang mudah error
2.
Bila
terjadi gangguan maka sistemnya akan langsung berhenti
1.
ASK (Amplitudo Shift Keying)
ASK merupakan jenis modulasi digital yang paling
sederhana, dimana sinyal
carrier dimodulasi berdasarkan amplitude sinyal digital. Umumnya, kita membutuhkan dua buah sinyal s1(t) dan
s2(t) untuk transmisi biner.
Jika transmitter ingin mentransmisikan bit 1, s1(t)
digunakan untuk interval
pensinyalan (0,Tb). Sedangkan untuk mentransmisikan bit 0, s2(t) digunakan pada interval (0,Tb). Untuk
ASK sinyal transmisi dapat dituliskan sbb:
Sinyal direpresentasikan dalam dua kondisi perubahan
amplitudo gelombang pembawa
Sinyal “1” direpresentasikan dengan status “ON” (ada gelombang pembawa), Sinyal “0” direpresentasikan
dengan status “OFF” (tidak ada gelombang
pembawa).

Gambar 4.1. Sinyal ASK
Amplitudo Shift Keying (ASK) dalam konteks komunikasi digital
adalah proses modulasi,
yang menanamkan untuk dua atau lebih tingkat amplitudo diskrit sinusoid. Hal ini juga terkait
dengan jumlah tingkat diadopsi oleh pesan digital.
Untuk urutan pesan biner ada dua tingkat, salah satunya biasanya nol. Jadi gelombang termodulasi terdiri
dari semburan sinusoida.
Ada diskontinuitas tajam ditampilkan pada titik-titik
transisi. Hal ini mengakibatkan
sinyal memiliki bandwidth yang tidak perlu lebar. Bandlimiting umumnya diperkenalkan sebelum transmisi,
dalam hal ini akan diskontinuitas 'off bulat'.
bandlimiting ini dapat diterapkan ke pesan digital, atau sinyal yang termodulasi itu sendiri. Tingkat data
seringkali membuat beberapa sub-frekuensi pembawa.
Hal ini telah dilakukan dalam bentuk gelombang Gambar 2. Salah satu kelemahan dari ASK, dibandingkan
dengan FSK dan PSK, misalnya, adalah bahwa
ia tidak punya amplop konstan. Hal ini membuat pengolahannya (misalnya, amplifikasi daya) lebih
sulit, karena linieritas menjadi faktor penting.
Namun, hal itu membuat untuk kemudahan demodulasi dengan
detektor amplop (envelope
detector).

Gambar 4.2. Blok diagram pembangkitan
sinyal ASK
Hal ini dapat dibagi menjadi tiga blok. Yang pertama
merupakan pemancar, yang kedua
adalah model linier efek saluran, yang ketiga menunjukkan struktur penerima. Notasi berikut digunakan :
* Ht (f) merupakan sinyal carrier untuk transmisi
* Hc (f) adalah respon impulse dari saluran
* N (t) adalah noise diperkenalkan oleh saluran
* Hr (f) adalah filter pada penerima
* L adalah jumlah level yang digunakan untuk transmisi
* Ts adalah waktu antara generasi dari dua simbol
Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang
pembawa tergantung pada
ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit
per baud (kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan
kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan
melalui saluran transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab
itu metode ASK hanya
menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Dalam hal ini faktor noice atau gangguan juga
harus diperhitungkan dengan teliti, seperti juga pada sistem modulasi AM.
ASK - Amplitude Shift Keying (ASK) adalah modulasi
yang menyatakan sinyal digital
1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai sinyal digital dengan
tegangan 0 Volt. Sinyal ini yang kemudian digunakan
untuk menyala-mati-kan pemancar, kira-kira mirip sinyal morse.
“Infrared Remote Control Extender dengan menggunakan
Modul IR-8510, TLP916A dan
RLP916A”, merupakan salah satu alat yang menggunakan aplikasi dari modulasi digital ASK(Amplitude
Shift Keying).
Teknologi infrared dalam aplikasi remote control saat ini
sudah banyak dijumpai pada
berbagai macam perangkat elektronik. Namun sampai saat ini, infrared mempunyai keterbatasan untuk
pengendalian pada jarak yang sangat jauh
ataupun menembus dinding.
Prinsip kerja dari Infrared Remote Control Extender ini
adalah mengubah sinyal infrared
menjadi gelombang radio dengan frekwensi UHF sehingga transmisi data dapat dilakukan pada
jarak yang cukup jauh dan diterima dengan penerima
UHF serta kembali diubah menjadi sinyal-sinyal infrared. Frekwensi UHF 916 MHz digunakan untuk
menghindari adanya noise-noise dari frekwensi radio lainnya. Sinyal yang ditembakkan oleh remote
control infra diterima oleh Modul
IR-8510 dan diteruskan ke Modul TLP916. Sensor infrared pada modul IR- 8510 mengubah pancaran cahay infrared
menjadi sinyal data seperti tampak pada
bagian RXD. Kemudian data diteruskan secara serial ke Modul TLP91 yang berlaku sebagai UHF Transmitter dan
diterima oleh Modul RLP916 yang berlaku sebagai
UHF Receiver.
Amplitudo Shift Keying yaitu suatu modulasi di mana logika 1
diwakili dengan adanya
sinyal frekwensi 916 MHz dan logika 0 diwakili dengan adanya kondisi tanpa sinyal Modulasi ASK.
Untuk memperkuat keluaran dari Modul IR-8510 sehingga dapat dihasilkan sinyal
ASK yang baik pada TLP916 perlu ditambahkan
74HC14 yang berfungsi sebagai pancaran gelombang UHF dalammodulasi ASK tersebut
selanjutnya diterima oleh RLP916 dan diubah menjadi data serial (TXD gambar 2) yang
kemudian diteruskan ke TXD dari Modul IR-8510. Agar dapat ditransmisikan
menjadi sinyal-sinyal infrared standard remote control, maka data tersebut terlebih dahulu dimodulasikan
dengan frekwensi carrier
sebesar 40 KHz sebelum dipancarkan oleh LED LED Infrared. Proses ini dilakukan pada bagian modulator dari
Modul IR-8510.
2. Frekuensi Shift Keying (FSK)
Dalam modulasi FM, frekuensi carrier diubah-ubah harganya
mengikuti harga sinyal
pemodulasinya (analog) dengan amplitude pembawa yang tetap.Jika sinyal yang
memodulasi tersebut hanya mempunyai dua harga tegangan 0 dan 1 (biner/ digital), maka proses
modulasi tersebut dapat diartikan sebagai proses
penguncian frekuensi sinyal. Hasil gelombang FM yang dimodulasi oleh data biner ini kita sebut dengan Frequency
Shift Keying (FSK).

Gambar 4.3. Sinyal FSK
Dalam system FSK (Frequency Shift Keying ), maka
simbol 1 dan 0 ditransmisikan
Secara berbeda antara satu sama lain dalam satu atau dua buah sinyal sinusoidal yang berbeda besar
frekuensinya. Berikut adalah gambar Gambar
Modulator FSK (Frekuensi Shift Keying).

Gambar 4.4. Blok diagram FSK
Runtun data biner diaplikasikan / diinputkan pada on off
level encoder. Pada bagian
keluaran encoder, simbol 1 di representasikan oleh konstanta amplitudo, sedangkan simbol 0 di
representasikan oleh bilangan 0 atau kosong. Sebuah inverter ditambahkan pada bagian bawah. Jika
masukan dari inverter tersebut
adalah 0, maka keluarannya menjadi atau dgn kata lain, jika input maka keluaran menjadi 0.
Multiplier atau pengali berfungsi sebagai saklar/switch
yang berhubungan dengan
pembawa agar berada dalam kondisi on dan off. Jika masukan dari pengali adalah maka pembawa (carrier)
akan menjadi on (off). Jika symbol yang ditransmisikan
adalah 1, maka carrier dari upper channel menjadi on dan bagian lower channel menjadi off. Sedangkan
jika symbol yang di transmisikan adalah 0, maka
carrier dari upper channel menjadi off dan bagian lower menjadi on.
Sedangkan jika symbol yang di transmisikan adalah 0, maka
carrier dari upper channel
menjadi off dan bagian lower menjadi on. Sehingga keluaran dari modulator yang merupakan perpaduan
dari dua buah carrier yang berbeda frequensi
dikendalikan oleh nilai masukan pada modulator tersebut.
Modulator FSK ( Pemancar Binary FSK)
Dengan FSK biner, pada frekuensi carrier tergeser
(terdeviasi) oleh input data
biner. Sebagai konsekuensinya, output pada suatu modulator FSK biner adalah suatu fungsi step pada
domainfrekuensi. Sesuai perubahan sinyal input biner dari suatu logic 0 ke logic 1, dan sebaliknya,
output FSK bergeser diantara dua frekuensi : suatu “mark” frekuensi atau logic 1 dan suatu
“space” frekuensi atau
logic 0.
Dengan FSK biner, ada suatu perubahan frekuensi output
setiap adanya perubahan kondisi
logic padasinyal input. Sebagai konsekuensinya, laju perubahan output adalah sebanding
dengan laju perubahan input.Dalam modulasi
digital, laju perubahan input pada modulator disebut bit rate dan memiliki satuan bit per second (bps).
Laju perubahan pada output modulator disebut
baud atau baud rate dan sebandingdengan keterkaitan waktu p ada satu elemen sinyal output. Esensinya, baud adalah kecepatan
simbol perdetik. Dalam FSK
biner, laju input dan laju output adalah sama ; sehingga, bit rate dan baud rate adalahsama. Suatu FSK biner
secara sederhana diberikan seperti Gambar dibawah.

Gambar 4.5. Pemancar FSK biner
Aplikasi FSK
1. Digital Enhanced Cordless
Telecommunications (DECT)
adalah standar komunikasi
digital, terutama digunakan untuk membuat system telepon tanpa kabel. Ini berasal di Eropa.
2. AMPS (Advance MobIle Phone Service)
adalah teknologi mobile telephon generasi
pertama (1G) yang masih menggunakan system analog FDMA (Freqwency Division Multiple Access).
3. CT2 adalah standar telepon tanpa kabel
yang digunakan pada awal tahun sembilan
puluhan untuk memberikan layanan telepon jarak pendek protomobile di beberapa negara di Eropa. Hal ini
dianggap sebagai pelopor untuk sistem
DECT populer.
4. ERMES (Radio Eropa Messaging System)
adalah sistem radio paging pan-Eropa.
5. Land Mobile Radio System (LMRS) adalah
istilah yang menunjukkan suatu sistem komunikasi nirkabel (s) yang dimaksudkan
untuk digunakan oleh pengguna kendaraan darat (ponsel) atau berjalan
kaki(portabel). Sistem tersebut digunakan oleh organisasi darurat pertama yang
merespon, pekerjaan umumorganisasi, atau perusahaan dengan armada kendaraan besar
atau staf lapangan banyak.
6. Modem, merupakan singkatan dari
modulator - demodulator. Modulator artinya penumpangan isyarat, demodulator
pengambilan isyarat. Seperti penumpang bus yang masuk dari halte A keluar di
halte B,maka halte A adalah modulator, halte B adalah demodulator. Pada
pengiriman data digital, isyarat yang ditumpangkan ke modem dalam hal ini
adalah isyaratdata digital dengan format komunikasi serial tak singkron (gambar 1). Data berupa urutankeadaan tegangan
masukan 0V atau 5V (standar TTL) yang mewakili keadaan lo gika 0 atau 1. format
data serial taksingkron terdiri dari start bit(logika 0 tanda mulai), 8bit data
(bisa atau 1),dan stop bit (logika 1 sebagai tanda akhir). Pada saat tidak
mengirim data kondisi output deviceber logika 1 (mark), sehingga untuk memulai
pengir iman data (start bit) ber lo gika 0 (space), selesai pengiriman data
kembali ke kondisi mark.
Modulator pada modem
Modulator mengubah isyarat data serial menjadi isyarat
isyarat audio. Input modulator
berupa sinyal data serial, outputnya berupa audio. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal
informasi dari sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan. Lihat gambar berikut.

Gambar 4.6. Input dan output modulator
Demodulator pada modem
Pada demodulator mempunyai fungsi kebalikan dari
modulator yaitu inputx berupa
frequensi audio outputnya berupa isyarat data serial. Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal
informasi (yang berisi data atau pesan) dari
sinyal pembawa yang diterima sehimgga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Selanjutnya susunan
peralatan komunikasi data melalui modem adalah
seperti gambar dibawah. Komputer atau mikrokontroller yang berkomunikasi dengan komputer atau
mikreokontroller lain pada jarak jauh masih memerlukan transmisi data yang berupa radio atau telepon.

Gambar 4.7. Susunan peralatan
komunikasi data pada modem
3. PSK (Phase Shift Keying)
Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal digital
melalui pergeseran fasa.
Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi fasa yang memungkinkan fungsi pemodulasi fasa
gelombang termodulasi di antara nilai nilai
diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fasa dari frekuensi gelombang pembawa
berubah-ubah sesuai dengan perubahan status
sinyal informasi digital. Sudut fasa harus mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima guna memudahkan
untuk memperoleh stabilitas. Dalam keadaan
seperti ini, fasa yang ada dapat dideteksi bila fasa sebelumnya telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini
dipakai sebagai patokan. Pada
sistem modulasi Phase Shift Keying (PSK), sinyal gelombang pembawa sinusoidal dengan amplitudo
dan frekuensi yang dapat digunakan untuk
menyatakan sinyal biner “1” dan “0”, tetapi untuk sinyal “0” fasa gelombang pembawa tersebut digeser 180o seperti pada gambar di bawah ini :


Gambar 4.9. Sinyal PSK
Sinyal pembawa merupakan sinyal sinusoidal dengan
frekuensi dan amplitudo tetap,
sinyal modulasi adalah informasi biner. Jika informasi adalah low “0”, sinyal pembawa tetap dalam
fasanya. Jika input adalah high “1”, sinyal pembawa membalik fasa sebesar 180o. pasanagan gelombang sin yang hanya berbeda fasanya pada pergesaran 180o disebut sinyal antipodal. Dari gambar
diatas, persamaan untuk sinyal PSK dapat dinyatakan sebagai: S(t)= ± A Cos ωct = ± A Cos (ωct+θt)
Differensial Phase Shift Keying
Differensial Phase Shift Keying (DPSK), adalah sebuah bentuk umum modulasi fasa untuk mengirimkan data
dengan mengubah fasa dari gelombang pembawa.
Dalam Phase Shift Keying, ketika bernilai high “1” hanya berisi satu siklus tapi Differensial Phase
Shift Keying (DPSK) mengandung satu setengah siklus. Gambar di bawah ini menunjukkan modulasi PSK dan
DPSK dengan urutan pulsa
seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.10. Sinyal DPSK dan PSK
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ketika bernilai
high “1” diwakili oleh
sebuah sinyal termodulasi seperti bentuk “M” dan dalam keadaan low “0” dan diwakili oleh suatu gelombang yang
muncul seperti “W” dalam sinyal termodulasi.
Amplitudo dan frekuensi bernilai konstan, namun fasa berubah menyesuaikan bit. Modulasi DPSK
dilakukan dengan menggunakan perangkat Phase
Locked Loop (PLL).
PLL menggunakan referensi sinyal pembawa sinusoidal, lalu
mendeteksi fasa sinyal yang
diterima, jika fasanya sama dengan referensi, maka dianggap bit “0”, jika sebaliknya maka bit “1”.

Gambar 4.11. Diagram Modulator DPSK
Pada Gambar diatas aliran data yang akan di transmisikan
d(t) dimasukkan ke
salah satu logika XNOR dua masukkan, dan gerbang input lainnya dipakai untuk keluaran gerbang
XNOR b(t) yang di delay dengan waktu delay
Tb, yang dialokasikan untuk satu bit delay. Pada input kedua gerbang XNOR ini adalah b(t-Tb).
4. FDMA (Frequency-Division Multiple
Access)
Modulasi frekuensi radio memungkinkan beberapa pengiriman
untuk berdampingan pada
waktu dan ruang tanpa saling mengganggu oleh penggunaan frekuensi pembawa yang berbeda. Sebagai
contoh, untuk sistem penyiaran
radio atau televisi, beberapa stasiun penyiaran dalam daerah frekuensi radio berbeda tugas juga
bentuk sinyal spectra dari stasiun tidak saling meliputi. Radio dan pesawat televisi dapat di setel ke
penerima program khusus dengan
mengatur bagian perangkat Band Pass Filter (BPF). Band Pass Filter (BPF) melewatkan sinyal hanya sekitar
frekuensi tengah khusus dan menolak yang
lain, dan menghasilkan sinyal yang dapat dimodulasi tanpa gangguan dari stasiun lain. Sekarang ini, pengiriman
informasi paling diatas dari system penyiaran
radio dan televisi adalah dalam bentuk analog. Akan tetapi, system penyiaran digital memberikan kualitas
lebih baik dari audio dan video akan menjadi
terkenal di masa depan.
Sebuah contoh dari sistem Frequency-Division Multiple
Access ditunjukkan
pada gambar dibawah dimana pesan dianggap dalam bentuk digital.
Contoh ini dipertimbangkan seperti sebuah skenario uplink
untuk sistem telepon bergerak,
dimana semua pengguna K ingin mengirim pesan ke stasiun dasar.
Seperti ditunjukkan, dalam system FDMA, semua pengguna
aktif K ditugaskan dengan
pita frekuensi berbeda dengan frekuemsi tengah f1,f2,…,fK sebelum pengiriman. Setiap pengguna kemudian
menempati pita frekuensi yang ditugaskan
selama waktu tinggal dari sambungan. Untuk pengguna ke-K, pesan mk adalah modulasi digital untu pita
frekuensi yang ditugaskan fk. Kemudian, oleh
sebuah penguat daya dan sebuah antena, sinyal modulasi dikirim melalui udara sebagai sebuah gelombang
elektromagnetik (EM).

Gambar 4.14. Block diagram system FDMA
Dalam FDMA frekuensi dibagi menjadi beberapa kanal
frekuensi yang lebih sempit.
Tiap pengguna akan mendapatkan kanal frekuensi yang berbeda untuk berkomunikasi secara bersamaan.
Pengalokasian frekuensi pada FDMA bersifat
eksklusif karena kanal frekuensi yang telah digunakan oleh seorang pengguna tidak dapat digunakan oleh
pengguna yang lain. Antar kanal dipisahkan
dengan bidang frekuensi yang lebih sempit lagi (guard band) untuk menghindari interferensi antar kanal
yang berdekatan (adjacent channel). Informasi
bidang dasar yang dikirim ditumpangkan pada isyarat pembawa (carrier signal) agar menempati
alokasi frekuensi yang diberikan.
Gelombang elektromagnetik akan merambat dalam ruang ke
tujuan dimana terletak
penerima. Semua sinyal pengirim dari semua pengguna akan kelihatan pada antenna penerima. Pada
penerima, sinyal kelihatan di antena adalah
gabungan dari semua sinyal pengirim dari semua pengguna aktif. Akan tetapi, sejak semua pengguna aktif
ditugaskan dengan pita frekuensi berbeda, sinyal
pengirim pengguna saling meliputi pada daerah frekuensi. Gambar 6-3 menjelaskan spektrum dari sinyal
penerima pada antena. Sejak
gelombang elektromagnetik (EM) dengan serius dilemahkan melalui perambatan jarak jauh (long
distance-propagation), penguat penerima perlu
untuk meningkatkan kekuatan dari sinyal penerima. Sinyal penerima kemudian memberi ke Band Pass Filter K
dengan frekuensi tengah f1,f2,…,fK.

Gambar 4.15. Cara kerja FDMA

Gambar 4.16. Spektrum sistem FDMA
Sebagai contoh, Band Pass Filter untuk pengguna
pertama hanya dapat melewatkan
sinyal sekitar frekuensi tengah f1 dan menolak yang lain. Oleh karena itu, sinyal keluaran dari Band
Pass Filter pertama hanya terdiri dari bentuk
gelombang pengirim dari pengguna pertama tanpa gangguan dari yang lain. Demodulator digital kemudian
mendapatkan kembali informasi yang diinginkan
m1. Karena efek tidak ideal dari Band Pass Filter, kami harus menyisipkan pita penjaga(guard bands)
di FDMA.
Aplikasi pada komunikasi satelit
FDMA (Frequency Division Multiple Access)
melakukan pembagian spektrum
gelombang dalam beberapa kanal frekuensi. Setiap panggilan hubungan akan memperoleh kanal
tersendiri. Metode FDMA paling tidak efisien dan umumnya digunakan pada jaringan analog seperti AMPS.
FDMA merupakan suatu teknik
pengaksesan yang menggunakan frekkuensi sebagai media perantaranya. System ini digunakan BTS
pada saat memancar/transmite dengan menggunakan
frekuensi down link dan pada saat BTS menerima/receive dengan menggunakan frekuensi uplink.
Penggunaan frekuensi downlink dan uplink
diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling menggangu frekuensi yang lainnya. Jika frekuensi ini tidak tepat
pengaturannya maka antara satu BTS dengan
BTS yang lain frekuensinya akan saling menganggu (interference) yang akan berakibat dengan kualitas suara
yang kurang baik, drop call (komuniksai tiba-tiba
putus), sulit melakukan panggilan atau tidak bias melakukan panggilan sama sekali.
Base Tranceiver Station (BTS)
Mengandung transceiver radio yang menangani sebuah cell
dan
hubungan dengan mobile
station dan jumlahnya lebih banyak.
Untuk memahami FDMA, bisa dianalogikan tentang station
radio mengirimkan sinyalnya
pada frekuensi yang berbeda pada kanal yang tersedia kepada tiap-tiap pengguna ponsel. FDMA
digunakan sebagian besar untuk transmisi
analog. Saat untuk membawa informasi digital, FDMA sudah tidak efesien lagi.
Dalam FDMA frekuensi dibagi menjadi beberapa kanal
frekuensi yang lebih sempit.
Tiap pengguna akan mendapatkan kanal frekuensi yang berbeda untuk berkomunikasi secara bersamaan.
Pengalokasian frekuensi pada FDMA bersifat eksklusif karena kanal frekuensi
yang telah digunakan oleh seorang pengguna
tidak dapat digunakan oleh pengguna yang lain. Antar kanal dipisahkan dengan bidang frkuensi yang
lebih sempit lagi (guard band) untuk menghindari
interverens antar kanal yang berdekatan (adjacent channel) agar menempati alokasi frekuensi yang
diberikan.
Teknik FDMA yang digunakan disatelit: Dalam system kerja
FDMA ada beberapa criteria
yang dilakukan : menempatkan panggilan pada frekuensi yang berlainan (multiple carried
frequency) bisa digunakan untuk system selular analog (AMPS). FDMA akan membagi spectrum
dalam kanal yang berbeda kemudian
membagi bagian yang sama dalam sebuah bandwidth. FDMA membagi bandwidth menjadi 124 buah
frekuensi pembawa (carrier frequency) yang masing-masing menjadi daerah fekuensi daerah selebar
200 kHz. Satu atau lebih frekuensi
pembawa dialamatkan pada masing-masing BTS (base transceiver Station) yang tersedia.
Dalam system yang menggunakan frekuensi devisiion
multiplex access ini frekuensi
yang digunakan adalah berbeda-beda dengan sistem time division multiplex access pada sistem tersebut
frekuensi sinyal yang digunakan adalah sama
untuk menghindari adanya interfrensi pada saat pentransmisian sinyal maka sistem ini mentransmisikan sinyal
dengan pengaturan waktu yang berbeda-beda
namun frekuensi yang digunakan adalah sama.
Aplikasi pada telepon seluler :
FDMA (Frequency Division Multiple Access) adalah
pembagian pita frekuensi yang
dialokasikan untuk nirkabel telepon selular komunikasi ke dalam 30 saluran, masing-masing dapat
membawa percakapan suara atau, dengan layanan
digital, membawa data digital. FDMA merupakan teknologi dasar dalam analog Advanced Mobile Phone Service (
AMPS ), sistem telepon yang paling banyak
diinstal selular diinstal di Amerika Utara. Dengan FDMA, masing-masing saluran dapat diberikan ke hanya satu
pengguna pada suatu waktu. FDMA juga digunakan
dalam Sistem Komunikasi Akses Total (TACS).
Digital-Advanced Layanan Telepon selular (D-AMPS) juga
menggunakan FDMA tetapi
menambah waktu akses beberapa divisi (TDMA) untuk mendapatkan tiga saluran untuk setiap saluran FDMA FDMA,
tiga kali lipat jumlah panggilan
yang dapat ditangani pada saluran.
Kelebihan dan Kekurangan FDMA
Beberapa kelemahan dari sistem frekuensi multiplex access
adalah :
1. Pada saat pentransmisian sinyal jika
antara BTS terdapat kanal yang sama maka
akan terjadi interfrensi yang menyebabkan kerusakan sinyal, sulitnya melakukan panggilan. Dengan kata lain
sistem ini dapat terjadi interfrensi dari
sesama BTS yang berdekatan.
2. Daya tahan terhadap gangguan baik
noise maupun jarak tempuh lebih lemah
dari pada komunikasi yang telah menggunakan sistem digital.
3. Dalam komunikasi ini juga harus
memperhatikan beberapa hal seperti : line of
side dan topologi bumi sehingga sinyal dapat berjalan baik ke receiver.
4. Fleksibilitas rendah : kalau ada
rekonfigurasi kapasitas (=lebarpita) modifikasi
diperlukan diTXR dan RXR (untuk saluran tersebut, untuk saluran bertetangga, filter dan peralatan lain
mungkin perlu diubah).
5. Kapasitas berkurang drastic sejalan
dengan penambahan jumlah carrier akibat
noise intermodulasi dan back-off.
6. Perlunya pemerataan daya tiap saluran
di TXR untuk menghindari capture effect
(harus real time mengantisipasi pelemahan akibat hujan, awan tebal, dan sebagainya).
Keuntungan :
1. Sistem keseluruhan Sederhana : pengoperasian
mudah, peralatan murah dan
terbukti handal.
2. Dimensioning stasiun bumi kecil.
5. TDMA (Time Division Multiple Access)
Time Division Multiple Access (TDMA) diperkenalkan oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications
Industry Association, TIA) yang terakreditasi
oleh American National Standards Institute (ANSI), adalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan
slot waktu yang unik untuk setiap pengguna
pada masing-masing saluran, dan menjadi salah satu metode utama yang digunakan oleh jaringan digital
telepon seluler untuk menghubungkan panggilan
telepon. Sinyal digital dari jaringan digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan
sebuah kanal frekuensi digital tersendiri tanpa
memutuskannya dengan mengalokasikan waktu. TDMA juga merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni
setiap kanal frekuensinya dibagi lagi dalam
slot waktu sekitar 10 ms.
Pada sistem FDMA, domain frekuensi di bagi menjadi
beberapa pita nonoverlaping, oleh
karena itu setiap pesan pengguna dapat dikirim menggunakan band yang ada tanpa ada inteferensi
dari pengguna yang lain. Pada sistem Time
Division Multiple Access (TDMA),
setiap pengguna menggunakan pita frekuensi
yang sama, tetapi domain waktu di bagi menjadi beberapa slot untuk setiap pengguna.
Pengguna 1 dapat mengirimkan data pada slot waktu untuk
pengguna 1, pengguna 2 dapat
mengirimkan berupa data pada slot waktu untuk pengguna 2, dan seterusnya. Perlu diingat bahwa
sistem FDMA mengizinkan transmisi yang
tidak teratur dalam domain waktu : tidak ada sinkronisasi waktu selama pengguna menghendaki. Keuntungannya
adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA
dimana semua pemancar dan penerima harus memiliki akses pada waktu yang sama. Fitur penting dari teknik
TDMA dan FDMA adalah bahwa beraneka ragam
pengguna beroperasi dalam saluran non-interfering yang terpisah. Selain itu, saluran sebelumnya, pemancar dan
penerima tidak ideal, kita mungkin memerlukan
menyisipkan guard time antara antra slot waktu TDMA.

Gambar 4.17. System TDMA
Setiap daerah layanan dalam sistem telepon seluler dibagi
menjadi beberapa kolom.
Setiap kolomnya digunakan kurang lebih satu hingga tujuh kali dari kanal-kanal yang tersedia. Kolom
telepon digital mengubah panggilan telepon
menjadi digital sebelum berhubungan. Kolom ini menyediakan tempat yang besar dan dengan baik menaikkan
kapasitas dari setiap kolom. TDMA mengambil
setiap kanal dan membelahnya menjadi tiga kali celah. Setiap pembicaraan di telepon mendapat sinyal
radio untuk satu hingga tiga kali, dan sistem
tersebut secara cepat mengubah dari satu telepon ke telepon yang lain. Hal ini diserahkan ke
time-division multiplexing. Karena sinyal digital sangat ditekan, pergantian di antara tiga
pembicaraan yang berbeda di telepon disempurnakan
dengan tidak menghilangkan informasi .
Hasilnya berupa sistem yang mempunyai tiga kali dari
kapasitas sebuah sistem
analog dan menggunakan kanal yang sama tanpa TDMA. Sebuah kolom yang menggunakan TDMA dapat menangani
168 penggilan yang tidak teratur secara
menyeluruh. TDMA juga digunakan dalam GSM yang merupakan dasar dari PCS (Personal Communication
Service). Dengan PCS, kanalnya dibagi menjadi
delapan bagian. Pengoperasian TDMA membutuhkan kontrol outlink semua bagian pengatur yang berisi
beberapa informasi kontrol. Pembawa outlink ini juga memiliki struktur bingkai yang menyediakan
informasi waktu akurat untuk semua
bagian pengontrol. Peralatan teleport sentral komputer VSAT mengatakan ke setiap situs slot waktu
khusus untuk digunakan dalam struktur TDMA
dan rencana informasi ini disiarkan ke semua bagian secara berkala. Rencana waktu ledakan mungkin sudah
ditetapkan, sehingga setiap bagian mengalokasikan
proporsi tertentu dari keseluruhan struktur waktu TDMA atau mungkin bersifat dinamis, dimana slot
waktu yang ditempatkan, disesuaikan sebagai
tanggapan terhadap kebutuhan lalu lintas setiap bagian.
Sebagai contoh dari sistem time division multiple access
dapat dilihat pada gambar
dibawah. Hal ini berdasarkan skenario uplink untuk sistem seluler, dimana seluruh pengguna K yang aktif
ingin mengirim pesan ke base station.
Semua pengguna yang aktif pada sistem ini menggunakan
pita frekuensi yang sama
dengan frekuensi tengah fc akan tetapi slot waktunya berbeda berdasarkan gambar diatas. Pengguna
pertama mengirimkan pesan menggunakan
slot pertama, Pengguna kedua mengirimkan pesan menggunakan slot kedua, dan seterusnya. Dengan
daya penguat dan antena sinyal yang dimodulasi
dikirim melalui media udara menggunakan gelombang elektromagnetik. Untuk pengguna tertentu, pemancar dapat
menggunakan mode daya
yang rendah selama interval waktudari slot non-owing, sehingga dapat mengurangi konsumsi daya di pemancar.

Gambar 4.18.
Pada penerima, semua sinyal yang ditransmisikan digabung
bersama di antena penerima.
Selanjutnya, rangkaian penguat pada penerima digunakan untuk menguatkan sinyal yang diterima
dari antena, dan tapis band-pass digunakan
untuk menyaring keluar sinyal yang tidak dinginkan (noise). Setelah itu semua sinyal dari pengguna adalah
non-overlapping dalam domain waktu, kita
dapat menggunakan demodulator tunggal untuk memperoleh kembali pesan yang dikirim dari semua pengguna.
Selanjutnya, pesan yang didemodulasi akan didistribusikan
ke pengguna yang sesuai menggunakan demultiplexer.
Multiplexer bekerja seperti switch. Jika keluaran dari
demultiplexer diperoleh dari slot
1, selanjutnya switch mengarahkan ke output saluran dari pengguna 1, dan seterusnya. Oleh karena itu, semua
pesan dari pengguna dapat di peroleh kembali
pada sisi akhir penerima.
Pada sistem TDMA, pengguna k dapat mengirimkan berup data
dalam slot waktu yang
ditugaskan untuk pengguna k. Oleh karena itu, setiap pengguna data tidak ditransmisikan secara
terus-menerus. Berdasar scenario ini, timbul yang sesuai dan merekonstruksi sinyal suara seperti yang disebutkan sebelumnya yaitu 4ms.
Semua rekonstruksi segmen suara digabungkan
dalam waktu, menghasilkan sinyal suara yang kontinu.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan TDMA dibanding teknologi telepon seluler lain
1. TDMA didesain untuk digunakan di
setiap lingkungan dan situasi, dari penggunaan
tanpa kabel di daerah bisnis ke pengguna yang sering bepergian pada kecepatan tinggi di
jalan bebas hambatan (TOL).
2. Dapat dengan mudah disesuaikan dengan
transmisi data serta komunikasi suara.
TDMA menawarkan kemampuan untuk membawa kecepatan data dari 64 kbps sampai 120 Mbps
(diperluas dalam kelipatan 64 kbps) yang memungkinkan
operator untuk menawarkan komunikasi pribadi seperti faks, voiceband data, dan layanan
pesan singkat (SMS) serta aplikasi yang membutuhkan
“pitalebar” secara intensif seperti multimedia dan video conference.
3. Tidak seperti teknik spread-spectrum
yang dapat mengalami gangguan di antara
para pengguna yang semuanya berada pada pita frekuensi yang sama dan berhubungan pada saat yang
sama, teknologi TDMA memisahkan pengguna
dalam waktu, agar tidak mengalami gangguan dari hubungan simultan lainnya.
4. TDMA menyediakan daya hidup baterai
yang lama.
5. TDMA menjalankan pengisian penyimpanan
di stasiun dasar-peralatan, ruang
dan pemeliharaan, merupakan faktor penting sebagai ukuran pertumbuhan sel yang lebih kecil.
6. Biaya penggunaan TDMA sangat efektif
untuk mengubah teknologi arus sistem
analog ke digital.
7. TDMA adalah satu-satunya teknologi
yang menawarkan pemanfaatan yang efisien
struktur sel hirarkis (HCS) menawarkan piko, mikro, dan macrocells. HCS mencakup sistem yang akan
disesuaikan untuk mendukung lalu lintas tertentu
dan kebutuhan pelayanan, membuat sistem kapasitas lebih dari 40 kali AMPS dapat dicapai dengan biaya
yang efisien.
8. Sistem layanan TDMA sesuai dengan
penggunaan dual-mode handset,karena adanya kepentingan sesuai dengan sistem
analog FDMA.
Kelemahan TDMA dari telepon seluler
lain
1. Penggunaan dari celah waktu yang sudah
ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan
panggilan ke kolom berikutnya, menambah kemungkinan dari sebuah panggilan akan terputus
ketika panggilan tersebut bergerak di antara
kolom – kolom.
2. TDMA merupakan pokok dari penggabungan
bagian-bagian distorsi, yang berdampak
ketika potongan dari perbincangan melompat mengelilingi bangunan dan kesulitan lainnya seperti
sikap pada saat perbincangan sampai
pada telepon dari urutan.
Aplikasi TDMA
Sistem telepon Seluler GSM yang menggunakan teknologi
TDMA Global System
for Mobile atau GSM
adalah generasi kedua dari standar sistem seluller yang tengah dikembangkan untuk
mengatasi problem fragmentasi yang terjadi pada
standar pertama di negara Eropa .GSM adalah sistem standar sellular pertama didunia yang menspesifikasikan
digital modulation dan network level architectures and service.
Pada sistem GSM, frekuensi RF berada pada 900, 1800 dan
1900 MHz. Berarti bahwa
setiap perusahaan yang menyediakan layanan GSM harus menggunakan frekuensi yang telah
tersedia tersebut. Setiap saluran RF terdiri dari 124 sub saluran, dan setiap sub saluran memiliki
bandwidth sekitar 0,2 MHz dengan
8 sistem TDMA. Sehingga masing-masing GSM memiliki bandwidth antara 124 x 0,2 ≈ 25 MHz.
Masing-masing frekunsi pembawa dibagi menjadi 8 pengguna dalam mode TDMA. Kita dapat melihat bahwa total
jumlah dari pengguna adalah
124 x 8 ≈ 1000. Kita dapat mengatakan bahwa sistem GSM menyediakan maksimal pengguna sebesar
1000 orang untuk mengakses satu base
station. Sistem GSM menggunakan Gaussian Minimal-Shift Keying (GMSK), sebuah teknik yang serupa
dengan teknik FSK untuk modulasi digital.
Digital Enhanced Cordless Telecomunication
(DECT) menggunakan teknologi TDMA. Di rumah sering kita
menjumpai telepon tanpa kabel. Sehingga, beberapa
teknik komunikasi tanpa kabel harus digunakan. Sistem telepon tanpa kabel yang telah ada sebenarnya
memperkenankan penghuni rumah tersebut untuk
berkomunikasi satu sama lain. Oleh karena itu membutuhkan teknik multiplexing. Produk dari Digital
Enhanced Cordless Telecomunication (DECT) sekarang dapat diterima secara luas diseluruh dunia untuk
kepentingan dalam negeri,
bisnis, industry dan aplikasi wireless local loop.
6. CDMA (Code division Multiple Access)
Dalam CDMA setiap pengguna menggunakan frekuensi yang
sama dalam waktu
bersamaan tetapi menggunakan sandi unik yang saling ortogonal. Sandi-sandi ini membedakan antara
pengguna satu dengan pengguna yang lain. Pada
jumlah pengguna yang besar, dalam bidang frekuensi yang diberikan akan ada banyak sinyal dari pengguna
sehingga interferens akan meningkat. Kondisi ini akan menurunkan unjuk-kerja sistem. Ini berarti,
kapasitas dan kualitas sistem dibatasi
oleh daya interferens yang timbul pada lebar bidang frekuensi yang digunakan.
CDMA merupakan akses jamak yang menggunakan prinsip
komunikasi spectrum
tersebar. Isyarat bidang dasar yang hendak dikirim disebar dengan menggunakan isyarat dengan lebar
bidang yang besar yang disebut sebagai isyarat
penyebar (spreading signal). Metode ini dapat dianalogikan dengan cara berkomunikasi dalam satu ruangan yang
besar. Setiap pasangan dapat berkomunikasi
secara bersama-sama tetapi dengan bahasa yang berbeda, sehingga pembicaraan pasangan satu
bisa dianggap seperti suara kipas bagi pengguna
yang lain, karena tidak diketahui maknanya. Pada saat banyak yang berkomunikasi maka ruangan menjadi
bising. Kondisi ini membuat ruangan menjadi
tidak kondusif lagi untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, jumlah yang berkomunikasimharus dibatasi. Agar
jumlah yang berkomunikasi bisa maksimal maka
kuat suara tiap pembicara tidak boleh terlalu keras.


Gambar 4.19. Analogi dan cara kerja
CDMA
Sistem transmisi spektrum tersebar adalah sebuah teknik
yang mentransmisikan
suatu isyarat dengan lebar bidang frekuensi tertentu menjadi suatu isyarat yang memiliki lebar
bidang frekuensi yang jauh lebih besar. Aliran data asli dikalikan secara biner dengan sandi penyebar
yang memilki lebar bidang
yang jauh lebih besar daripada isyarat asal. Bit-bit dalam sandi penyebar dikenal dengan chip untuk
membedakannya dengan bit-bit dalam aliran data yang dikenal dengan simbol. Setiap pengguna memiliki sandi penyebar yang berbeda
dengan pengguna yang
lain. Sandi yang sama digunakan pada kedua sisi kanal radio, menyebarkan isyarat asal menjadi
isyarat bidang lebar, dan mengawasebarkan kembali
isyarat bidang lebar menjadi isyarat bidang sempit asal. Nisbah antara lebar
bidang transmisi dengan lebar bidang isyarat asal dikenal dengan processing gain. Secara sederhana,
processing gain menunjukkan berapa buah chip
yang digunakan untuk menyebarkan sebuah simbol data. Sandi-sandi penyebar bersifat unik, jika seorang
pengguna telah mengawasebarkan isyarat bidang
lebar yang diterima, isyarat yang dibawasebarkan hanyalah isyarat dari pengirim yang memiliki sandi penyebar
yang sama.
Sebuah sandi penyebar memilki korelasi-silang yang rendah
dengan sandi penyebar
yang lain. Jika sebuah sandi benar-benar ortogonal, maka korelasi-silang antara sebuah sandi
dengan sandi yang lainnya adalah nol. Hal ini
berarti beberapa isyarat bidang lebar dapat menggunakan frekuensi yang sama tanpa adanya interferens satu
sama lain.
Energi isyarat bidang lebar disebarkan sepanjang lebar
bidang yang amat besar
sehingga dapat dianggap sebagai derau jika dibandingkan dengan isyarat aslinya atau dengan kata lain memiliki
power spectral density yang rendah.
Ketika sebuah isyarat bidang lebar dikorelasikan dengan
sandi penyebar tertentu, hanya
isyarat dengan sandi penyebar yang sama yang akan diawasebarkan, sedangkan isyarat dari pengguna lain akan
tetap tersebar.
Sistem spektrum tersebar memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan sistem sistem
lain yang telah ada sebelumnya:
1. Dapat bertahan pada lingkungan dengan
pudaran lintasan jamak yang tinggi karena
isyarat CDMA bidang lebar memiliki sandi penyebar dengan sifat korelasi-diri yang baik.
2. Dapat mengirimkan informasi dengan
daya yang kecil sehingga memungkinkan
peralatan yang kecil sekaligus juga dengan daya baterai yang lebih tahan lama.
3. Dapat mengurangi interferens dengan
baik karena pada saat terjadinya proses
pengawasebaran pengganggu akan mengalami proses sebaliknya sehingga dayanya akan lebih kecil
dibandingkan isyarat asli.
4. Dapat menghindari penyadapan karena
menggunakan sandi unik yang mirip derau
dengan spectrum frekuensi yang amat lebar.
5. Dapat melakukan kemampuan panggilan
terpilih (selective calling capability).
6. Dapat melakukan penjamakan pembagian
sandi sehingga dimungkinkan untuk
akses jamak dengan kapasitas yang lebih besar.
Teknik Modulasi Sistem Spektrum
Tersebar
CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan
teknologi spreadspectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui
bandwith yang lebar (1,25
MHz). Teknologi ini asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik,
lebih baik daripada channel atau frekuensi RF.
Ada beberapa teknik modulasi yang dapat digunakan untuk menghasilkan spektrum sinyal tersebar antara lain
Direct Sequence Spread Spectrum (DS-SS) dimana
sinyal pembawa informasi dikalikan secara langsung dengan sinyal penyebar yang berkecepatan tinggi,
Frequency Hopping Spred Spectrum (FHSS) dimana
frekuensi pembawa sinyal informasi berubah-ubah sesuai dengan deretan kode yang diberikan dan akan
konstan selama periode tertentu yang disebut
T (periode chip). Time Hopping Spread Spectrum (THSS) dimana
sinyal pembawa informasi
tidak dikirimkan secara kontinu tetapi dikirimkan dalam bentuk short burst yang lamanya burst
tergantung dari sinyal pengkodeannya, dan
hybrid modulation yang merupakan gabungan dari dua atau lebih teknik modulasi di atas yang bertujuan untuk
menggabungkan keunggulan masing-masing teknik. Teknik modulasi yang paling
banyak dipakai saat ini, termasuk pada
system CDMA2000 1x, adalah Direct Sequence Spread Spectrrum (DS-SS) karena realisasinya lebih sederhana
dibandingkan teknik modulasi lainnya.
Pada DS-SS, sinyal pembawa didemodulasi secara langsung
oleh data terkode yang
merupakan deretan data yang telah dikodekan dengan deretan kode berkecepatan tinggi yang
dibangkitkan oleh suatu Pseudo Random Generator
(PRG) dan memiliki karakteristik random semu karena dapat diprediksi dan bersifat periodik. Sinyal yang
telah tersebar ini kemudian dimodulasi dengan menggunakan teknik modulasi BPSK, QPSK, atau MSK. Pada
sistem CDMA2000 1x
digunakan teknik modulasi QPSK.
Keuntungan CDMA
Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika
diaplikasikan dalam sistem
seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
1. Hanya membutuhkan satu frekuensi yang
dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell.
2. Tidak membutuhkan equalizer untuk
mengatasi gangguan spektrum sinyal
3. Dapat bergabung dengan metode akses
lainnya, tidak membutuhkan penghitung
waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk menjaga
intervensi antarkanal.
4. Tidak membutuhkan alokasi dan
pengelolaan frekuensi.
5. Memiliki kapasitas yang halus untuk
membatasi para pengguna akses.
6. Memiliki proteksi dari proses
penyadapan.
Penggunaan di dalam telepon bergerak
Sejumlah istilah yang berbeda digunakan untuk mengacu
pada penerapan CDMA.
Standar pertama yang diprakarsai oleh QUALCOMM dikenal sebagai IS-95, IS mengacu pada sebuah
Standar Interim dari Asosiasi Industri Telekomunikasi
(Telecommunications Industry Association, TIA) yang terakreditasi oleh American National
Standards Institute (ANSI)[1]. IS-95 sering disebut sebagai 2G atau seluler generasi kedua. Merk
dagang cdmaOne dari QUALCOMM
juga digunakan untuk menyebut standar 2G CDMA. Setelah beberapa kali revisi, IS-95 digantikan
oleh standar IS-2000. Standar ini diperkenalkan
untuk memenuhi beberapa kriteria yang ada dalam spesifikasi IMT-2000 untuk 3G, atau selular
generasi ketiga. Standar ini juga disebut sebagai
1xRTT yang secara sederhana berarti "1 times Radio Transmission Technology" yang mengindikasikan
bahwa IS-2000 menggunakan kanal bersama
1.25-MHz sebagaimana yang digunakan standar IS-95 yang asli. Suatu skema terkait yang disebut 3xRTT
menggunakan tiga kanal pembawa 1.25-MHz menjadi
sebuah lebar pita 3.75-MHz yang memungkinkan laju letupan data (data burst rates) yang lebih tinggi untuk
seorang pengguna individual, namun skema 3xRTT
belum digunakan secara komersil. Yang terbaru, QUALCOMM telah memimpin penciptaan teknologi baru
berbasis CDMA yang dinamakan 1xEV-DO, atau
IS-856, yang mampu menyediakan laju transmisi paket data yang lebih tinggi seperti yang dipersyaratkan
oleh IMT-2000 dan diinginkan oleh para operator
jaringan nirkabel. System CDMA QUALCOMM meliputi sinyal waktu yang sangat akurat (biasanya mengacu
pada sebuah receiver GPS pada stasiun
pusat sel (cell base station)), sehingga jam berbasis telepon seluler CDMA adalah jenis jam radio yang
semakin populer untuk digunakan pada jaringan
komputer. Keuntungan utama menggunakan sinyal telepon seluler CDMA untuk keperluan jam referensi
adalah bahwa mereka akan bekerja lebih baik
di dalam bangunan, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk memasang sebuah antena GPS di luar bangunan.
Yang juga sering dikacaukan dengan CDMA
adalah W-CDMA. Teknik CDMA digunakan sebagai prinsip dari antarmuka udara W-CDMA, dan antarmuka
udara W-CDMA digunakan di dalam Standar
3G global UMTS dan standar 3G Jepang FOMA, oleh NTT DoCoMo and Vodafone; namun bagaimanapun, keluarga
standar CDMA (termasuk cdmaOne dan
CDMA2000) tidaklah compatible dengan keluarga standar W-CDMA.
Aplikasi penting lain daripada CDMA, mendahului dan
seluruhnya berbeda dengan
seluler CDMA, adalah Global Positioning System, GPS.
No comments:
Post a Comment